Seorang Demokrat dan pendukung lama Israel, Tn. Schumer mengatakan kepada Senat AS bahwa pemerintahan Tn. Netanyahu "tidak lagi responsif terhadap kebutuhan Israel" lima bulan setelah konflik meletus di Gaza.
"Israel berhak memilih pemimpinnya sendiri. Penting bagi rakyat Israel untuk memiliki hak memilih. Perlu ada perdebatan baru tentang masa depan Israel setelah 7 Oktober," kata Bapak Schumer. "Menurut saya, hal itu paling baik dilakukan dengan mengadakan pemilihan umum."
Bapak Chuck Schumer berbicara pada konferensi pers mingguan Senat AS pada 12 Maret. Foto: Reuters
Ketika ditanya apakah Washington yakin Israel harus mengadakan pemilu setelah konflik, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby menjawab: "Itu terserah rakyat Israel."
Menurut Bapak Schumer, Israel akan melakukan kesalahan serius jika menolak solusi dua negara. Ia juga meminta para negosiator untuk melakukan segala upaya guna mengamankan gencatan senjata, membebaskan sandera, dan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Partai Likud yang dipimpin Netanyahu menyatakan bahwa kebijakan Netanyahu mendapat dukungan publik yang luas. "Bertentangan dengan pernyataan Schumer, publik Israel mendukung kemenangan penuh atas Hamas, menolak tuntutan apa pun untuk negara Palestina, dan menentang kembalinya Otoritas Palestina ke Gaza," kata partai Likud.
Sebelumnya, Tn. Schumer dan sejumlah petinggi Demokrat lainnya, termasuk Presiden Joe Biden, menghadapi kritik pedas atas dukungan tanpa syarat Washington terhadap Israel, yang telah melakukan serangan mematikan terhadap warga sipil Palestina di Gaza.
Selain kritiknya terhadap Perdana Menteri Israel, Tn. Schumer juga mengkritik warga Palestina yang mendukung Hamas.
Ngoc Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)