
Jika Anda familier dengan karya-karya tentang daratan, maka Trung Khoi Nghe Song akan menjadi "hidangan yang aneh" ketika membawa pembaca ke laut lepas, di mana terdapat anjungan pengeboran dengan nama puitis Bien Xanh . Dan di sini, terdapat banyak kisah dengan beragam suka, duka, cinta, dan benci yang terjadi.
Setiap orang memiliki pekerjaan dan kisah yang berbeda, yang semuanya digambarkan secara detail. Meskipun terbatas dalam ruang anjungan Blue Sea, anjungan tersebut dapat dilihat sebagai masyarakat miniatur yang kompleks.
Memiliki tanah, ruang untuk berkarya, dan kemudian menjadi terkenal dengan tanah itu, ruang itu adalah anugerah bagi setiap penulis. Bagi Truong Anh Quoc, itu adalah laut. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa menulis tentang laut adalah keahlian dan kekuatannya. Mendengarkan deburan ombak di lautan lepas merupakan kelanjutan dari karya-karya sebelumnya yang ditulis tentang laut seperti: Ombak Berbisik, Laut, Ombak.
Truong Anh Quoc juga memiliki kekuatan lain, yaitu bakatnya dalam bercerita. Baik dalam Trung Khoi Nghe Song maupun karya-karyanya sebelumnya, Truong Anh Quoc menggunakan gaya bercerita yang menawan, hidup, dan alami, serta terus-menerus mengubah sudut pandang. Hal ini memberikan kedekatan dan keaslian pada karya tersebut, yang juga dapat dianggap sebagai nilai tambah.
Truong Anh Quoc secara khusus telah menghadirkan banyak tokoh dalam novel Trung Khoi Nghe Song. Setelah setiap bab, pembaca akan bertemu dengan tokoh baru. Mereka adalah Vinh, Duy, Manh, Ton, Trung... dan kemudian tokoh-tokoh asing seperti Jet, Malee, Rick, Rice, James, Stephen...
"Penataan horizontal" ini menarik sekaligus menunjukkan kelemahan penulis. Karena terlalu banyak tokoh, penulis seolah-olah tidak punya banyak waktu dan tenaga untuk mengurus tokoh-tokohnya. Akibatnya, tokoh-tokoh tersebut hanya berlalu begitu saja seiring berjalannya cerita tanpa meninggalkan kesan yang mendalam bagi pembaca. Hal ini mungkin disayangkan dalam novel ini.
Kisah di anjungan Blue Sea membentang lebih dari 300 halaman. Di sana, setiap pekerja yang bekerja dengan baik tidak hanya membawa manfaat bagi perusahaan dan dirinya sendiri, tetapi juga menjadi prajurit yang melindungi kedaulatan perairan negara. Begitulah pula cara Truong Anh Quoc menyampaikan kecintaannya pada laut dan kepulauan kepada para pembaca, melalui suara ombak di tengah lautan.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/tieng-song-long-giua-trung-khoi-post823672.html






Komentar (0)