Para veteran dan pakar Tiongkok yang pernah membantu revolusi Vietnam kini berusia enam puluhan, tetapi mereka terus melanjutkan pekerjaan diam-diam mereka untuk memupuk persahabatan antara kedua negara.
Selama perjuangan Vietnam untuk kemerdekaan dan penyatuan nasional, Tiongkok merupakan salah satu negara yang membantu Vietnam dengan persenjataan, peralatan, logistik, teknologi, dan sumber daya manusia.
Para veteran dan pakar Tiongkok yang pernah membantu revolusi Vietnam kini semuanya berusia enam puluhan, berambut putih, tetapi mereka tetap melanjutkan pekerjaan diam-diam mereka untuk memupuk persahabatan antara kedua negara.
Tuan Hoang Bach Thu, seorang veteran dari Guangxi, mengatakan bahwa ia berpartisipasi dalam membantu revolusi Vietnam selama 5 tahun, dan Vietnam meninggalkan banyak kenangan yang mendalam baginya. Setelah menyelesaikan misinya dan kembali ke tanah air, ia menghabiskan 30 tahun mengumpulkan dokumen tentang hubungan kedua negara, menulis 22 buku untuk generasi mendatang, agar dapat terus mewarisi persahabatan antara Tiongkok dan Vietnam.
Bapak Hoang Bach Thu mengungkapkan: "Vietnam telah merdeka dan berkembang, kami merasa sangat bahagia." Beliau menyatakan keyakinannya bahwa Vietnam akan mencapai tujuan besar menjadi negara maju pada peringatan 100 tahun berdirinya negara ini.
Bapak Truong Van Ban, seorang veteran yang turut membantu revolusi Vietnam, juga berasal dari Daerah Otonomi Mongolia Dalam, mengenang masa-masa perjuangan revolusioner berdampingan dengan Tentara Rakyat Vietnam. Beliau menyatakan bahwa para veteran dan pakar Tiongkok yang turut membantu revolusi Vietnam selalu siap memainkan peran mereka dalam memajukan persahabatan Tiongkok-Vietnam untuk diwariskan kepada generasi mendatang.
Veteran ini mengaku: “Meskipun kami sudah tua, kami tetap tidak melupakan misi persahabatan Tiongkok-Vietnam. Ketiga generasi keluarga saya telah mengabdikan diri untuk pekerjaan ini. Saya berharap hubungan bilateral akan semakin erat di bawah bimbingan para pemimpin senior kedua negara.”
Bapak Wei Xiaoyi, putra Jenderal Senior Wei Guoqing, Kepala Kelompok Penasihat Tiongkok, menekankan bahwa Tiongkok dan Vietnam memiliki sejarah panjang persahabatan tradisional. Oleh karena itu, dalam kondisi saat ini, kedua belah pihak perlu terus mempromosikan tradisi yang mulia, semakin mempererat persahabatan antara kedua negara, serta saling membantu dan mendukung untuk mengembangkan dan membangun sosialisme di masing-masing negara.
Para veteran, kerabat mereka, dan para pakar Tiongkok berharap agar kedua negara, "gunung yang terhubung, sungai yang terhubung", akan selalu berdiri berdampingan, mengukir babak baru bagi persahabatan Vietnam-Tiongkok. Api persahabatan bilateral akan terus berlanjut dan diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan solidaritas dan ikatan antara kedua bangsa.
Dengan harapan tersebut, rakyat kedua negara, khususnya generasi muda, perlu bergotong royong memperkuat landasan sosial bagi Kemitraan Kerja Sama Strategis Komprehensif dan membangun Komunitas Masa Depan Bersama Vietnam-Tiongkok yang strategis dan bermakna.
[iklan_2]
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/tiep-tuc-vun-dap-tinh-huu-nghi-viet-trung-toi-cac-the-he-mai-sau-post1002433.vnp
Komentar (0)