Menjelang Tahun Baru Imlek 2024, banyak pedagang di pasar bunga terpaksa begadang semalaman, tidur gelisah untuk mencegah pencurian bunga. Beberapa orang terpaksa menyalakan api unggun untuk mengusir nyamuk.
Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang dari Barat, membawa bunga ke kota untuk dijual hingga malam tahun baru untuk mendapatkan uang untuk pulang kampung merayakan Tet.
Menurut wartawan Dan Tri di pasar bunga musim semi di taman 23/9 (Distrik 1), banyak pedagang memanfaatkan bangku taman untuk menggantung kelambu untuk tidur.
Nguyen Ngo Trong Nghia (17 tahun) mengikuti keluarganya ke Kota Ho Chi Minh untuk menjual bunga Tet. Nghia ditugaskan oleh keluarganya untuk mengurus kebun aprikot.
"Ini pertama kalinya saya datang ke Saigon untuk berjualan bunga. Saya berharap bisa segera menjual habis agar bisa pulang untuk merayakan Tet," kata Nghia.
"Kami tahu jam segini sudah tidak ada lagi pembeli yang datang membeli bunga, tapi kami tetap harus berjaga-jaga. Pasar bunga berada tepat di pinggir jalan, jadi lebih baik berhati-hati," kata Pak Sang (dari Tien Giang ).
Menjelang Tahun Naga, Taman 23/9 ramai dengan truk-truk yang mengangkut bunga dari provinsi-provinsi Barat. Para pedagang di sini harus begadang semalaman untuk menurunkan bunga dari truk.
Pukul 00.00, suasana di Taman 23/9 masih sangat ramai. Pot-pot bunga dan pohon kumquat yang dibawa dari provinsi-provinsi Barat menandakan bahwa Tet sudah sangat dekat.
Direkam di sebuah gang di jalan Phan Huy Ich (distrik Go Vap), semakin malam, semakin sedikit orang yang datang untuk membeli bunga, tetapi para pedagang masih mencoba bergantian begadang untuk menjaga bunga-bunga.
Bapak Le Van Nhan (37 tahun) beristirahat di samping tempat tidur gantung darurat. Ia bercerita bahwa selama 5 atau 6 tahun terakhir, di awal Desember, keluarganya membawa bunga ke Kota Ho Chi Minh untuk dijual.
"Setiap tahun, di awal Desember, saya dan saudara laki-laki saya membawa bunga ke Kota Ho Chi Minh untuk dijual. Pasar bunga tahun ini tampaknya lebih sepi dari biasanya, tetapi kami berharap dapat menjual semua bunga agar kami dapat pulang lebih awal untuk Tet," ujar Nhan.
Tidak jauh dari sana, Ibu Le Thi Diem Kha (42 tahun, dari Dong Thap ) harus menyalakan api untuk mengusir nyamuk sambil melihat bunga.
"Dengan banyaknya bunga, nyamuk pun banyak. Saya harus menyalakan api untuk mengurangi jumlah nyamuk. Dinginnya lumayan, tapi saya tidak bisa tidur kalau digigit nyamuk," kata Ibu Diem Kha.
Menurut banyak pedagang, panen bunga tahun ini bagus, tetapi harganya turun. Beberapa jenis bunga seperti krisan dan marigold harganya hanya setengah dari harga tahun lalu.
Banyak pedagang yang begadang sepanjang malam untuk mengangkut dan merawat ribuan pot bunga yang diangkut dari Barat untuk dijual keesokan paginya.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)