Pada tanggal 23 Oktober, LG Uplus, operator seluler utama di Korea Selatan, melaporkan serangan siber terhadap server mereka. Ini adalah pelanggaran data terbaru yang dilaporkan setelah serangkaian pelanggaran di seluruh industri baru-baru ini.
Menurut sumber industri, LG Uplus mengajukan laporan ke Badan Keamanan Internet Korea (KISA) pada pagi hari tanggal 22 Oktober setelah mendeteksi tanda-tanda upaya peretasan.
Perlu dicatat, insiden ini terjadi tiga bulan setelah KISA diberi peringatan pada bulan Juli oleh seorang peretas topi putih (peretas yang ahli dalam mengeksploitasi sistem atau jaringan komputer untuk mengidentifikasi kerentanan keamanan dan memberikan peringatan dini) tentang kemungkinan server LG Uplus telah diretas.
Phrack, sebuah publikasi keamanan siber daring, juga melaporkan bahwa sekelompok peretas telah menyusup ke jaringan internal LG Uplus dan membocorkan data dari sekitar 42.000 akun pelanggan dan 167 karyawan.
Namun, pada bulan Agustus, LG Uplus memberitahu Kementerian Sains dan Teknologi bahwa investigasi internal mereka tidak menemukan bukti konkret adanya serangan siber.
Dengan LG Uplus yang kini berada di bawah pengawasan ketat, ketiga operator telekomunikasi utama di negara itu telah menghadapi insiden keamanan data tahun ini.
Pada bulan April, SK Telecom, operator seluler terkemuka Korea Selatan, mengungkapkan kebocoran besar data modul Universal Subscriber Identity (USIM) dari servernya, yang memaksa perusahaan tersebut untuk menyediakan USIM pengganti gratis kepada semua pengguna.
Pada bulan Agustus lalu, perusahaan telekomunikasi KT juga melaporkan bahwa data 368 pengguna bocor setelah stasiun mikro ilegal terhubung ke jaringan mereka, yang mengakibatkan pembayaran mikro tidak sah senilai 240 juta won (US$174.000).
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/tin-tac-tan-cong-nha-mang-lg-uplus-ro-ri-du-lieu-hang-chuc-nghin-tai-khoan-post1072227.vnp






Komentar (0)