CEO Zalopay: Dulu saya tidak suka menjadi CEO, tetapi "akan melakukan apa pun yang terbaik untuk Zalopay"

Dengan 12 tahun pengalaman belajar dan bekerja di AS, lulus dengan gelar MBA dari Universitas Harvard (AS) yang bergengsi, tetapi gadis muda Le Lan Chi memutuskan untuk kembali ke Vietnam dan bertahan dengan Zalopay, karena keyakinannya pada "masyarakat tanpa uang tunai".

Perjalanan "bergabung dengan militer" di Zalopay Chi bergabung dengan Zalopay pada tahun 2019 sebagai Kepala Keuangan dan memegang berbagai posisi selama 5 tahun berikutnya, mulai dari Operasional, Pemasaran, Layanan Pelanggan hingga pengembangan grup produk Keuangan Komprehensif. Berkat itu, ia memiliki wawasan penting tentang produk, pengguna, dan mitra.

Pada awal 2023, Chi resmi diangkat menjadi CEO Zalopay. "Sebenarnya, saya hanya ingin fokus pada keahlian saya dan bukan menjadi CEO," kenangnya. Untuk dapat mengemban peran kepemimpinan dengan sebaik-baiknya, Chi terus bekerja dan belajar mengembangkan diri dari hal-hal terkecil. Semua ini hanya untuk satu tujuan: berusaha melakukan yang terbaik untuk membantu Zalopay menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. CEO perempuan ini juga menolak kantor pribadi demi lebih dekat dan akrab dengan staf. Tekanan industri pembayaran elektronik tidak hanya berasal dari situasi ekonomi global secara umum, persaingan pasar, kebutuhan akan investasi besar... tetapi bagi Zalopay, hal terpenting tetaplah memenuhi kebutuhan pengguna sepenuhnya agar mereka benar-benar mencintai dan setia pada produk ini. Untuk melakukannya, Chi bertekad bahwa staf sendiri harus percaya, teguh, dan berupaya keras untuk mengembangkan produk, bergerak menuju masyarakat tanpa uang tunai di Vietnam adalah hal terpenting. Pencapaian "pertama" Pemahaman Zalopay membantu "jenderal perempuan" Zalopay memahami bahwa dompet elektronik adalah sarana, bukan tujuan. Hal ini terbukti ketika Zalopay terus meluncurkan produk pembayaran dan keuangan yang inovatif dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Juli tahun ini, aplikasi pembayaran ini telah mengukir namanya di pasar dengan mengumumkan identitas merek baru. Bersamaan dengan itu, Zalopay juga mengumumkan orientasinya untuk menjadi platform pembayaran terbuka, tidak hanya melayani pengguna dompet elektronik tetapi juga menjangkau pengguna pembayaran digital secara umum; sekaligus menyediakan serangkaian produk keuangan pribadi yang komprehensif.

*Zalopay mengumumkan identitas merek baru pada Juli 2024*

Tidak mudah mencapai titik balik ini ketika awalnya terdapat banyak perbedaan pendapat. Chi meluangkan waktu dengan sabar menjawab pertanyaan, serta meyakinkan setiap kelompok karyawan secara detail tentang ekosistem terbuka. "Zalopay percaya bahwa ketika semua anggota memahami dan memiliki tujuan pengembangan yang sama, organisasi akan berkembang ke arah yang tepat dan berkelanjutan," ungkap Chi.

*Setiap langkah peningkatan produk, setiap pencapaian yang dicapai Zalopay adalah usaha seluruh tim dengan arah dan tujuan yang sama - CEO berbagi*

Setelah lebih dari 6 tahun pengembangan, Zalopay telah menuai "buah manis": melayani lebih dari 14 juta pengguna, menyediakan portofolio produk yang terdiri dari lebih dari 100 layanan yang nyaman. Zalopay terus berada dalam daftar platform pembayaran favorit di negara ini dan pada tahun 2023 menjadi satu-satunya perwakilan Vietnam dalam peringkat 200 perusahaan teknologi finansial (fintech) global teratas yang diumumkan oleh saluran televisi Amerika CNBC.

Khususnya, langkah berani untuk memungkinkan pengguna menggunakan semua layanan di aplikasi Zalopay secara bebas tanpa terhubung ke bank telah mencatat sinyal positif. Selain jumlah pengguna Wallet yang stabil, jumlah transaksi pembayaran melalui metode non-Wallet seperti transfer bank, kartu internasional, atau Apple Pay mencapai sekitar 37% dari total pengguna baru setiap bulan. Menempatkan manusia sebagai elemen inti. Meskipun telah lama belajar dan bekerja di luar negeri, Chi dengan cepat beradaptasi dan menyatakan keinginannya untuk membangun lingkungan kerja terbuka yang mendorong kreativitas dan budaya pemberdayaan. Town Hall Zalopay (pertemuan triwulanan rutin) lahir karena alasan tersebut. "Saya ingin menjadikannya tradisi Zalopay, dalam setiap pertemuan ini, pimpinan Zalopay akan berusaha setransparan mungkin, menjawab semua pertanyaan dari karyawan, tanpa terkecuali."

*CEO Zalopay Le Lan Chi berbagi pada pertemuan triwulanan Agustus lalu*

Dengan strategi memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia dari dalam perusahaan, Zalopay berfokus pada pengembangan program Fresher untuk tim Produk dan Bisnis, membantu karyawan muda memahami produk, memiliki pola pikir teknologi, secara bertahap membekali diri dengan pengetahuan, dan secara bertahap mengemban tanggung jawab yang lebih besar. "Tim di baliknya adalah faktor inti dalam mengembangkan suatu produk. Saya berharap setiap anggota Zalopay memiliki kesempatan untuk menjadi versi diri mereka yang lebih baik."

Perubahan positif dalam strategi manajemen Zalopay secara bertahap telah membangun kepercayaan dan mendorong pengembangan sumber daya manusia serta produk. Meskipun masih banyak tantangan, langkah-langkah ini membuka arah pengembangan baru bagi perusahaan di pasar teknologi finansial. "Di tengah berbagai kesulitan yang dihadapi dalam hal sumber daya keuangan dan sumber daya manusia, seluruh anggota Zalopay memiliki tujuan yang sama dan bersatu dalam menciptakan perubahan besar dalam produk. Saya sangat bangga kepada Anda," ujar CEO Zalopay.

Menurut Forum Ekonomi Dunia pada Juni 2024, perempuan saat ini mewakili 42% dari angkatan kerja dunia dan 31,7% berada di posisi manajemen. Namun, hanya 25% perempuan yang memegang posisi eksekutif senior di perusahaan (tingkat C).

Sumber: https://www.vng.com.vn/news/enterprise/zalopay-ceo-le-lan-chi.html