Oleh karena itu, Inspektur Dinas Kesehatan Kota Ho Chi Minh menemukan bahwa dokter spesialis kulit Pham Ngoc Hue - yang juga pemilik Klinik Kulit Minh Phuong (280 Chu Van An, Kelurahan 26, Kecamatan Binh Thanh) melakukan pelanggaran sebagai berikut: Membuat rekam medis namun tidak mencantumkan secara jelas dan lengkap item-item yang ada di dalam rekam medis sesuai dengan format yang ditetapkan undang-undang; Tidak mencantumkan harga jasa pemeriksaan dan pengobatan secara lengkap.
Atas perbuatannya tersebut, dokter tersebut dikenakan denda sebesar Rp4 juta dan pencabutan surat keterangan domisili praktik dokter selama 2 bulan.
Selain itu, Inspektorat Departemen Kesehatan juga memberikan denda kepada Keangnam Korea Co., Ltd. - Klinik Kosmetik (394-396 Cao Thang, Bangsal 12, Distrik 10) atas berbagai pelanggaran seperti: Dokter tidak melakukan registrasi praktik pemeriksaan dan pengobatan medis sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Tidak mencantumkan harga jasa pemeriksaan dan pengobatan medis secara lengkap.
Klinik Keangnam Korea baru saja didenda oleh Inspektorat Departemen Kesehatan Kota Ho Chi Minh.
Inspektorat Departemen Kesehatan mendenda klinik ini sebesar 12 juta VND dan mencabut hak penggunaan surat keterangan praktik kedokteran selama 1 bulan bagi dua orang karyawan yang bekerja di sana: dokter Hoang Xuan Ly (ahli anestesi, spesialis kosmetik) dan perawat Phung Thi Quy.
Dalam pengumuman putusan denda ini, Inspektorat Departemen Kesehatan juga mengenakan denda sebesar VND 45 juta kepada Ibu Tran Thi Thuy - pemilik Usaha Kecantikan Haberi (84C Tran Quoc Toan, Kelurahan Vo Thi Sau, Kecamatan 3) karena memberikan jasa kosmetik di tempat tersebut tanpa disertai surat pernyataan memenuhi syarat penyediaan jasa kosmetik yang disampaikan kepada instansi pemerintah yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Salon kecantikan ini juga dilarang melakukan kegiatan pemeriksaan medis dan perawatan sampai semua dokumen hukum terkait dengan kegiatan pemeriksaan medis dan perawatan tersebut dilengkapi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)