Pada tanggal 23 November, Pyongyang mengutuk AS karena melakukan latihan militer gabungan dan mengerahkan senjata di Semenanjung Korea, dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat meningkat menjadi perang nyata kapan saja.
Korea Utara mengecam latihan militer trilateral Freedom Edge 2024 yang melibatkan AS, Korea Selatan, dan Jepang. (Sumber: mod.go.jp) |
Kepala departemen informasi Kementerian Pertahanan Korea Utara mengeluarkan pernyataan yang mengecam latihan tiga arah Freedom Edge yang melibatkan Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang, serta kunjungan terbaru kapal selam bertenaga nuklir AS ke pangkalan angkatan laut utama di Korea Selatan.
Pernyataan tersebut mencatat: "Tindakan militer AS terhadap DPRK dapat menyebabkan situasi perang yang sebenarnya kapan saja."
Pyongyang juga menekankan bahwa mengambil tindakan pertahanan diri untuk melindungi lingkungan keamanan nasional dan menjaga stabilitas strategis serta keseimbangan kekuatan di kawasan adalah tugas konstitusional Korea Utara.
Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang mengakhiri latihan trilateral Freedom Edge selama tiga hari di perairan internasional selatan Pulau Jeju Korea Selatan pada tanggal 15 November. Pada tanggal 18 November, kapal selam USS Columbia berbobot 6.000 ton berlabuh di pelabuhan angkatan laut Korea Selatan di Busan.
Dalam perkembangan terkait lainnya, pada tanggal 22 November, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Washington yakin Korea Utara siap untuk uji coba nuklirnya yang ke-7 dan sekarang hanya menunggu "keputusan politik " untuk melanjutkan, sambil memperingatkan bahwa uji coba nuklir lainnya akan menandai eskalasi ketegangan yang "serius" di kawasan tersebut.
Berbicara di sebuah forum yang diselenggarakan oleh Korea Society, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pengendalian Senjata, Pencegahan, dan Stabilitas Alexandra Bell menekankan komitmen keamanan AS yang "kuat" terhadap Korea Selatan dan tujuan denuklirisasi Semenanjung Korea.
Ia berkata: "Amerika Serikat menilai bahwa DPRK telah mempersiapkan lokasi uji coba Punggye-ri untuk kemungkinan uji coba nuklir ketujuh, sambil menunggu keputusan politik untuk melanjutkannya...".
Pejabat AS juga mengkritik uji coba senjata Pyongyang tahun ini, termasuk uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-19 baru, sebagai pelanggaran berbagai resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/trieu-tien-canh-bao-gat-ve-tap-tran-3-ben-my-nhat-han-washington-nhac-lai-cam-ket-an-ninh-vung-chac-nhu-thep-voi-seoul-294830.html
Komentar (0)