Ketua Majelis Nasional Tran Thanh Man baru saja menandatangani Resolusi 92 yang menyesuaikan program legislatif Majelis Nasional tahun 2025.
Oleh karena itu, Panitia Tetap Majelis Nasional memutuskan untuk menyampaikan kepada Majelis Nasional komentar tentang perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi pada sidang ke-10, yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang.
Ketua Majelis Nasional Tran Thanh Man baru saja menandatangani resolusi Komite Tetap Majelis Nasional untuk menambahkan proyek Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi (yang diamandemen) ke program pembuatan undang-undang tahun 2025.
FOTO: GIA HAN
Bersamaan dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi (diubah), Panitia Tetap Majelis Nasional juga memutuskan untuk menambahkan tiga proyek undang-undang lain ke dalam agenda sidang ke-10, meliputi: Undang-Undang Administrasi Perpajakan (diubah); Undang-Undang Perlindungan Rahasia Negara (diubah); dan Undang-Undang Pegawai Negeri Sipil (diubah).
Khususnya, Undang-Undang tentang Perlindungan Rahasia Negara (diubah) dan Undang-Undang tentang Pegawai Negeri Sipil (diubah) akan dilaksanakan menurut tata tertib yang dipersingkat (disetujui dalam 1 kali sidang).
Berdasarkan Resolusi Panitia Tetap Majelis Nasional, rancangan undang-undang di atas akan disampaikan kepada Panitia Tetap Majelis Nasional untuk dimintai tanggapan pada sidang bulan September mendatang, sebelum disampaikan kepada Majelis Nasional.
Resolusi Komite Tetap Majelis Nasional tentang penambahan 4 rancangan undang-undang ke dalam program pembuatan undang-undang pada masa sidang ke-10 Majelis Nasional ke-15 berdasarkan pengajuan Pemerintah kepada Majelis Nasional bulan Juli lalu.
Sebelumnya, pada forum Majelis Nasional tentang kegiatan pengawasan pada pagi hari tanggal 6 Agustus, Ketua Majelis Nasional Tran Thanh Man mengatakan bahwa pada sidang ke-10 bulan Oktober, Pemerintah akan menyerahkan 90 isi kepada Majelis Nasional, termasuk 47 rancangan undang-undang dan sebagian besar rancangan undang-undang akan disahkan berdasarkan proses yang dipersingkat selama 1 kali sidang untuk menyelesaikan masalah yang mendesak.
Bagaimana pajak penghasilan pribadi akan diubah?
Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi, khususnya pengurangan pajak keluarga, telah diusulkan untuk diamendemen berkali-kali oleh banyak deputi dan pakar Majelis Nasional karena mereka meyakini undang-undang itu sudah ketinggalan zaman, tetapi hingga kini Pemerintah belum juga menyerahkannya kepada Majelis Nasional.
Berdasarkan rancangan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi (perubahan) yang saat ini sedang dalam proses penjaringan pendapat, lembaga penyusunnya, Kementerian Keuangan, mengusulkan untuk tidak menetapkan regulasi yang "kaku" mengenai besaran pengurangan pajak keluarga seperti dalam undang-undang saat ini, melainkan menugaskan Pemerintah untuk mengaturnya sesuai dengan situasi sosial ekonomi masing-masing periode.
Terkait tabel pajak penghasilan pribadi, Pemerintah mengusulkan pengurangan jumlah tingkatan dalam tabel pajak penghasilan pribadi menjadi 5 tingkatan, dari 7 tingkatan seperti saat ini, tetapi tetap mempertahankan tarif pajak saat ini sebesar 5-35%.
Terkait besaran pengurangan keluarga, Pemerintah juga sedang menyusun resolusi Panitia Tetap Majelis Nasional untuk menyesuaikan besaran pengurangan keluarga akibat fluktuasi indeks harga konsumen (IHK) dari tahun 2020 hingga akhir tahun 2025, yang menurut undang-undang diperkirakan melebihi 20% (sekitar 21,24%).
Dalam rancangan resolusi tersebut, Pemerintah mengusulkan dua opsi untuk menyesuaikan besaran potongan pajak keluarga, yang berlaku mulai periode pajak 2026. Opsi 1 adalah menaikkan besaran potongan pajak keluarga bagi wajib pajak dari VND 11 juta saat ini menjadi VND 12,3 juta/bulan; dan besaran potongan pajak untuk setiap tanggungan dari VND 4 juta menjadi VND 5,3 juta/bulan.
Opsi 2 adalah meningkatkan pengurangan untuk wajib pajak menjadi 15,5 juta VND/bulan; untuk setiap tanggungan menjadi 6,2 juta VND/bulan.
Pada konferensi pers Pemerintah kemarin sore, 7 Agustus, Wakil Menteri Keuangan Nguyen Duc Chi mengatakan bahwa mayoritas komentar setuju dengan opsi 2. Opsi ini adalah penyesuaian tingkat potongan keluarga berdasarkan pendapatan per kapita rata-rata dan PDB.
Terkait perhitungan pengurangan keluarga yang lebih tinggi untuk kota-kota besar seperti Hanoi dan Kota Ho Chi Minh karena biaya hidup yang tinggi, pemimpin Kementerian Keuangan mengatakan bahwa sudah ada perhitungan, tetapi jika pengurangan keluarga dibagi berdasarkan wilayah, akan sangat sulit dilaksanakan.
Masih belum jelas kapan Pemerintah akan menyerahkan rancangan resolusi penyesuaian tingkat pengurangan keluarga ini kepada Komite Tetap Majelis Nasional untuk mendapatkan persetujuan.
Thanhnien.vn
Sumber: https://thanhnien.vn/trinh-quoc-hoi-sua-luat-thue-thu-nhap-ca-nhan-tai-ky-hop-thang-10-185250808090605363.htm
Komentar (0)