![]() |
Impian Indonesia untuk berpartisipasi di Piala Dunia 2026 pupus. Foto: Reuters . |
Tampil di acara tersebut pada 20 Oktober, Pastoor – asisten pelatih Patrick Kluivert – mengatakan ia tidak terkejut ketika seluruh tim pelatih Belanda diputus kontraknya oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) setelah hanya beberapa bulan bekerja.
"Kami mencoba mengomunikasikan kepada para pemain apa yang diharapkan. Namun, jelas, itu tidak cukup untuk mengalahkan tim-tim yang lebih tinggi levelnya. Tidak realistis bagi tim peringkat 119 untuk lolos ke Piala Dunia," kata Pastoor.
Pada awal 2025, Pastoor dan Denny Landzaat ditunjuk menjadi staf pelatih untuk mendukung pelatih kepala Kluivert. Namun, dua kekalahan beruntun melawan Arab Saudi dan Irak di babak kualifikasi keempat menghancurkan impian Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia 2026.
![]() |
Pastoor mengungkap ambisi PSSI. |
"Saya sudah cukup lama berkecimpung di dunia ini sehingga saya tidak terkejut jika saya akan berhenti," tambah Pastoor. "Tapi saya pikir ini proyek jangka panjang, bukan hanya tentang Piala Dunia. Ketika suasananya menjadi negatif, Anda harus bertanya pada diri sendiri apakah ini masih lingkungan yang tepat untuk terus bekerja."
Pastoor juga mengungkapkan, rencana awal PSSI memiliki tiga tujuan utama, yakni mengincar Piala Dunia, mengembangkan tim U-23 dan U-20 di bawah kepemimpinan Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen, serta mendatangkan lebih banyak pemain berbakat di negara berpenduduk lebih dari 280 juta jiwa itu.
"Jordi Cruyff ditunjuk sebagai penasihat, dan Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik. Tapi sekarang mereka semua harus pergi," tambahnya.
Meskipun kepergiannya yang penuh penyesalan, Pastoor masih memiliki rasa cinta yang besar terhadap sepak bola Indonesia: "Orang-orang di sana memiliki hasrat yang kuat terhadap sepak bola. Sejak awal, mereka memiliki harapan yang tinggi kepada kami, tetapi kami tidak pernah menjanjikan apa pun selain berusaha sebaik mungkin."
Sumber: https://znews.vn/tro-ly-kluivert-indonesia-du-world-cup-la-thieu-thuc-te-post1595637.html
Komentar (0)