Cuaca dingin dapat menyebabkan peradangan kulit dan infeksi darah, jadi berhati-hatilah.
Bayi TH, 3 bulan, beratnya 6,1 kg, memiliki banyak bintik kuning bernanah di wajah dan perutnya. Ibu bayi memberi tahu dokter bahwa seminggu yang lalu cuaca berubah dingin, kulit bayi menjadi merah, kasar, kering, dan pecah-pecah. Bayi itu gatal dan tidak nyaman, terus-menerus menggaruk, ibunya membeli berbagai macam salep tetapi tidak kunjung sembuh.
Ibu bayi tersebut khawatir pengobatan Barat akan membahayakan kulit bayinya, sehingga ia beralih menggunakan minyak kelapa. Setelah tiga hari mengoleskan minyak kelapa, kulitnya melepuh dan bersisik kuning. Pada malam hari, bayi tersebut demam dan menangis sekeras-kerasnya sehingga sang ibu segera membawanya ke rumah sakit.
Dokter memeriksa seluruh tubuh bayi dengan teliti, lalu berkata kepada sang ibu: "Bayi ini menderita pioderma, komplikasi sepsis, penyakit ini harus segera dirawat di rumah sakit."
Mendengar apa yang dikatakan dokter, Ibu hampir pingsan. Namun, dokter dengan ramah meyakinkannya dan menjelaskan bahwa berkat kedatangannya yang tepat waktu di rumah sakit, bayinya akan menerima perawatan yang tepat dan aktif, dan semoga segera pulih.
Secara teknis, dalam cuaca dingin kulit anak-anak sering menjadi kering dan pecah-pecah.
Ada banyak penyebab kondisi ini, misalnya udara dingin dan kering yang akan mengurangi kelembapan alami kulit bayi, sehingga kulit kehilangan air dan menjadi kering. Lapisan tanduk kulit bayi masih belum matang, rapuh, dan belum sempurna, sehingga mudah rusak dan dehidrasi.
Ketika kulit mengalami dehidrasi, lapisan luar kulit menjadi keras dan rentan pecah-pecah. Retakan ini menciptakan celah, yang memungkinkan bakteri masuk dengan mudah dan menyebabkan infeksi, terutama pada anak-anak yang memiliki kebiasaan menjilati bibir atau mengisap jari, sehingga kulit di area tersebut menjadi lebih kering dan pecah-pecah.
Jika keluarga membeli obat topikal yang salah, kulit bayi akan rentan terhadap kerusakan dan infeksi akibat obat yang tidak tepat. Jika terinfeksi, kulit akan membentuk pustula seperti yang terjadi pada bayi TH yang disebutkan sebelumnya.
Minyak kelapa, meskipun sangat aman, merupakan zat alami yang dapat membantu meredakan peradangan kulit ringan, tetapi tidak efektif untuk penyakit kulit serius. Di sisi lain, ada beberapa orang yang alergi terhadap minyak kelapa karena komposisinya. Oleh karena itu, sebelum menggunakannya, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.
Untuk mencegah dermatitis di musim dingin, kita perlu menyediakan air yang cukup untuk bayi. Jika bayi masih menyusu, ibu perlu terus menyusui. Jika bayi sudah lebih besar, berikan bayi air yang cukup; bersihkan kulit bayi, mandikan dengan air hangat dan sabun mandi cair yang lembut dan bebas sabun.
Keringkan dengan lembut menggunakan handuk lembut; jaga agar bayi tetap hangat, namun perhatikan agar kulit bayi tetap kering, ganti popok secara teratur, terutama saat popok basah atau kotor; kenakan bayi dengan pakaian katun lembut yang menyerap keringat dengan baik, membantu kulit bayi bernapas.
Bawalah bayi Anda ke dokter untuk dermatitis agar mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat.
Selain itu, jangan menggunakan obat sendiri atau membeli obat topikal untuk bayi Anda tanpa panduan dokter.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/troi-lanh-be-bi-viem-da-bien-chung-nhiem-trung-huyet-can-can-trong-20250114231725837.htm
Komentar (0)