Kementerian Keuangan China mengatakan insentif pajak akan disesuaikan untuk mendukung permintaan perumahan secara kuat sekaligus meringankan beban keuangan pada bisnis real estat.
Lokasi pembangunan gedung apartemen di Xi'an, Provinsi Shaanxi, Tiongkok - Foto: KYODO/TTXVN
Pada tanggal 13 November, pemerintah Cina mengumumkan serangkaian kebijakan pajak baru untuk menghidupkan kembali pasar real estat yang sedang kesulitan.
Langkah-langkah ini termasuk mengurangi bea transfer dan pajak pertambahan nilai (PPN) pada transaksi perumahan.
Kementerian Keuangan China mengatakan insentif pajak akan disesuaikan untuk mendukung permintaan perumahan secara kuat sekaligus meringankan beban keuangan pada bisnis real estat, lembaga penyiaran negara CCTV melaporkan.
Berdasarkan kebijakan baru, yang berlaku mulai 1 Desember, pemerintah akan mengenakan pajak transfer sebesar 1% pada rumah dengan luas hingga 140 meter persegi, bukan 90 meter persegi seperti saat ini.
Sebelumnya, rumah dengan luas lebih dari 90 meter persegi dikenakan pajak hingga 3%.
Selain itu, pajak transfer untuk rumah kedua di empat kota besar seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen akan disesuaikan agar selaras dengan wilayah lain di seluruh negeri, dengan menerapkan tarif pajak seragam sebesar 1% bagi mereka yang membeli rumah pertama atau kedua, dengan luas maksimum 140 meter persegi.
Berdasarkan langkah-langkah ini, tarif pajak pertambahan nilai (PPN) atas tanah akan dikurangi sebesar 0,5 poin persentase secara nasional.
Perorangan akan dibebaskan dari PPN saat menjual rumah yang telah mereka miliki selama lebih dari dua tahun, berlaku untuk kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen.
Selain langkah-langkah perpajakan, Tiongkok juga telah meluncurkan berbagai kebijakan dukungan ekonomi , termasuk memotong suku bunga dan melonggarkan pembatasan pembelian rumah.
Pemerintah juga telah mengurangi persyaratan uang muka untuk transaksi perumahan menjadi 15% dan melonggarkan persyaratan pembelian rumah.
Selama dua dekade terakhir, pasar real estat China telah memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB), yakni sekitar 25%.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, industri ini menghadapi penurunan tajam, karena bisnis real estat berjuang dengan utang sementara pemerintah menargetkan pertumbuhan PDB sekitar 5% tahun ini.
Sebagai tanggapan, Tiongkok telah mengumumkan serangkaian langkah dukungan, termasuk menjanjikan lebih dari $500 miliar dalam bentuk kredit untuk proyek perumahan yang belum selesai.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/trung-quoc-cong-bo-chinh-sach-thue-moi-ho-tro-thi-truong-bat-dong-san-20241114140504209.htm
Komentar (0)