Menurut AFP yang mengutip putusan tersebut, kedua terdakwa harus membayar total 8.000 euro (218 juta VND) sebagai kompensasi kepada Brigitte Macron, istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan 5.000 euro kepada saudara laki-lakinya, Jean-Michel Trogneux. Kedua perempuan tersebut juga dijatuhi denda sebesar 500 euro yang ditangguhkan.
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron (kiri) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris (Prancis) pada 28 Agustus 2024
Kedua perempuan yang digugat adalah Amandine Roy, seorang cenayang yang memproklamirkan diri, dan Natacha Rey, seorang jurnalis independen, yang mengunggah berita dan foto Ibu Negara dan keluarganya di YouTube pada Desember 2021. Dalam video tersebut, kedua perempuan tersebut mengklaim bahwa Macron lahir dengan nama Jean-Michel Trogneux dan kemudian mengubah nama dan jenis kelaminnya.
Klaim tersebut menjadi viral hanya beberapa minggu sebelum pemilihan presiden 2022, dengan tagar #JeanMichelTrogneux menjadi tren di Twitter di Prancis hanya beberapa hari setelah video tersebut diunggah.
Dalam wawancara tahun 2022, Ibu Negara Prancis Macron mengatakan dia awalnya mengabaikan rekayasa tersebut, tetapi kemudian memutuskan untuk mengatasinya ketika masalah tersebut memengaruhi keluarganya.
Pada bulan Maret, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada wartawan bahwa rumor palsu ini telah menyakitinya dan memengaruhi kehidupan pribadinya.
Ini bukan pertama kalinya seorang tokoh perempuan berpengaruh digosipkan sebagai transgender di media sosial. Sebelumnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris, mantan Ibu Negara AS Michelle Obama, dan mantan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga menjadi korban misinformasi gender.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/tung-tin-de-nhat-phu-nhan-phap-chuyen-gioi-2-nguoi-bi-phat-nang-185240913161252733.htm






Komentar (0)