
Tim asuhan Thomas Tuchel bertandang ke Beograd dengan keyakinan bahwa malam itu akan menjadi malam yang tak terlupakan, dan mereka berhasil mewujudkannya. Ini bisa dibilang penampilan Three Lions yang paling eksplosif di bawah arahan pelatih asal Jerman tersebut: mendominasi sejak menit pertama, dengan cepat meredakan atmosfer panas di tribun tuan rumah.
Harry Kane membuka skor dengan golnya yang ke-74 dalam 109 penampilan untuk tim nasional, terus menegaskan posisinya yang tak tergantikan di lini serang. Kemudian, Noni Madueke, Ezri Konsa, dan Marc Guehi mencetak gol pertama mereka untuk Inggris, sebelum Marcus Rashford memastikan kemenangan lewat titik penalti pada menit ke-90.
Di lini belakang, pertahanan Three Lions terus menunjukkan soliditasnya dengan mencatatkan clean sheet ketujuh berturut-turut.
Kemenangan itu semakin mengesankan karena Inggris bermain tanpa pemain kunci seperti Jude Bellingham, Bukayo Saka, Phil Foden atau Cole Palmer.
Noni Madueke tampil gemilang sebagai pemain pengganti dengan satu gol dan serangkaian permainan kreatif. Morgan Rogers menunjukkan kepercayaan diri dalam peran No. 10, sementara Elliott Anderson tampil impresif, menyelesaikan 182 umpan dalam dua pertandingan pertamanya untuk Inggris, sebuah rekor untuk seorang gelandang Inggris sejak Opta mulai mencatat data pada tahun 2008.
Berbicara setelah pertandingan, pelatih Tuchel tak bisa menyembunyikan kegembiraannya: "Para pemain telah membuktikan kemampuan mereka setiap hari dalam latihan, dan hari ini mereka terus menunjukkannya di lapangan. Ini adalah kemenangan untuk membuktikan kemampuan mereka, dan sekarang kami perlu mempertahankan persaingan untuk memperebutkan posisi di skuad."

Seberapa dominankah Inggris?
Dominasi Inggris juga tercermin jelas dalam statistik: penguasaan bola 70%, 24 tembakan (12 tepat sasaran), 42 sentuhan di kotak penalti, sementara Serbia hanya melepaskan 3 tembakan dan tidak satu pun yang tepat sasaran. Mantan kiper Paul Robinson berkomentar: "Ini adalah penampilan yang sangat kohesif, di mana bintang paling bersinar adalah tim."
Dengan kemenangan bersejarah ini, Inggris memperpanjang rekor 8 kemenangan beruntun mereka di turnamen resmi, dan juga menjadi tim pertama dalam sejarah yang mencetak 5 gol melawan Serbia di Beograd.
Ini juga merupakan kemenangan terbesar Inggris sejak Tuchel mengambil alih di awal tahun. Sebelumnya, "Tiga Singa" mengalahkan Andorra 2-0, kalah dari Senegal 1-3, mengalahkan Andorra 1-0, Latvia 3-0, dan Albania 2-0.
Hanya terpaut 5 poin dari tiket ke Piala Dunia 2026, Three Lions menunjukkan wajah yang berani sekaligus penuh ambisi.
Malam di Belgrade tidak hanya membantu pelatih Tuchel meredakan tekanan dari kritik baru-baru ini, tetapi juga memberinya "sakit kepala yang menyenangkan", karena banyak wajah baru menegaskan nilai mereka, membawa kedalaman dan persaingan sehat ke dalam skuad yang telah lama ditunggu-tunggu oleh para penggemar Inggris.

Bagaimana pemain wanita Inggris menjadi inspirasi hebat di negara berkabut?

Indonesia segera menaturalisasi Belanda, tantang Vietnam di turnamen U23 Asia Tenggara

Tim Inggris kalah telak, menderita kekalahan bersejarah di kandang sendiri.

Cao Pendant Quang Vinh: Ibu saya menangis ketika saya terpilih untuk tim nasional Vietnam.

Putra Ronaldo debut untuk tim muda Portugal
Sumber: https://tienphong.vn/tuyen-anh-co-tran-dau-lich-su-duoi-thoi-hlv-tuchel-post1776885.tpo






Komentar (0)