Timnas Indonesia pastikan striker Ole Romeny absen jangka panjang
Hal inilah yang menyebabkan pelatih Kluivert terpaksa tidak melepas pemainnya untuk timnas Indonesia U-23, setelah memastikan penyerang andalannya Ole Romeny tidak akan mampu pulih tepat waktu dari cedera patah kaki yang mengharuskan operasi pada bulan Juli lalu.
Tim Indonesia U-23 (baju merah) tidak bisa menambah striker sesuai keinginan, karena tim tidak melepas pemain.
Foto: Dong Nguyen Khang
Tanpa penyerang ini, Tim Indonesia terancam kehilangan tiket ke Piala Dunia 2026, mengingat babak kualifikasi keempat wilayah Asia baru akan berlangsung pada Oktober (melawan Arab Saudi dan Irak).
"Sayangnya, Ole Romeny tidak bisa berada di sini. Kami harus mencari solusi alternatif. Salah satunya adalah mempertahankan Mauro Zijlstra, yang baru saja menyelesaikan naturalisasinya, sebagai alternatif. Ini sepenuhnya mungkin, tetapi saya juga punya pemain lain yang bisa bermain di posisi itu (penyerang tengah)," ujar pelatih Kluivert setelah sesi latihan tim Indonesia di Surabaya pada 2 September.
Dalam jadwal FIFA Days bulan September, tim Indonesia akan melakoni dua laga persahabatan internasional melawan tim Taiwan pada 5 September, menggantikan tim Kuwait yang tiba-tiba mengundurkan diri di menit-menit terakhir, dan melawan tim Lebanon pada 8 September. Ini merupakan persiapan penting bagi tim nusantara, sebelum berlaga di babak kualifikasi keempat Piala Dunia 2026 di Asia pada bulan Oktober nanti.
Mengenai Mauro Zijlstra (pemain berusia 20 tahun asal Belanda), niat awal kami adalah membiarkannya bermain untuk tim U-23 di kualifikasi U-23 Asia. Namun, karena beberapa situasi, saya terpaksa mempertahankannya di tim nasional. Hal ini mungkin tidak akan meningkatkan kekuatan tim U-23, tetapi tujuan tim nasional lebih penting, kami perlu memfokuskan semua upaya kami pada kesempatan untuk memenangkan tiket ke Piala Dunia 2026," tambah pelatih Kluivert.
'Senjata' ampuh apa saja yang dimiliki pelatih Kim Sang-sik untuk kualifikasi AFC U-23 2026?
Menurut CNN Indonesia, tanpa Mauro Zijlstra, timnas U-23 Indonesia yang dipimpin oleh pelatih Gerald Vanenburg, juga dari Belanda, masih memiliki empat pemain naturalisasi dalam skuad, termasuk Matthew Baker, Dion Markx, Jens Raven, dan Rafael Struick. Rafael Struick ditambahkan dari tim nasional Indonesia.
Setelah takluk dari timnas U-23 Vietnam dengan skor 0-1 pada laga pamungkas turnamen Asia Tenggara U-23 di kandang sendiri pada 29 Juli lalu, skuad U-23 Indonesia kembali menambah kekuatan guna menambah kekuatan di babak kualifikasi turnamen Asia U-23 guna memperebutkan tiket ke babak final.
Di kualifikasi U-23 Asia, tim U-23 Indonesia berada di Grup J bersama lawan-lawan terkuat, U-23 Korea, Laos, dan Makau. Mereka akan memulai dengan pertandingan melawan U-23 Laos pada 3 September, kemudian bertemu Makau pada 6 September, dan di pertandingan terakhir mereka harus berjuang untuk bertahan melawan lawan terkuat, U-23 Korea pada 9 September.
Sementara itu, tim U-23 Vietnam, setelah menjuarai Kejuaraan Asia Tenggara U-23 untuk ketiga kalinya berturut-turut, berada di Grup C bersama Yaman, Singapura, dan Bangladesh (bermain di kandang sendiri di Viet Tri, Phu Tho, dari 3 hingga 9 September). Tim U-23 Thailand dan Malaysia berada di Grup F bersama Lebanon dan Mongolia.
Kualifikasi Kejuaraan AFC U23 (dimainkan mulai tanggal 3 hingga 9 September) memiliki total 11 grup, dengan masing-masing grup terdiri dari 4 tim, dengan hanya tim teratas di setiap grup dan 4 tim peringkat kedua terbaik yang lolos ke putaran final di Arab Saudi untuk bertanding pada awal tahun 2026 mulai tanggal 7 hingga 25 Januari, bersama dengan tim tuan rumah (totalnya 16 tim).
Sumber: https://thanhnien.vn/u23-indonesia-bi-tu-choi-bo-sung-mot-cau-thu-nhap-tich-vi-sao-185250903102700091.htm
Komentar (0)