
Di laga pembuka, meski kalah dari U-22 Thailand dengan skor 1-6, Timor Leste U-22 menunjukkan kemajuan dalam hal gaya bermain dan semangat juang. Dan di laga kedua Grup A melawan U-22 Singapura, pelatih Emral Abus dan timnya terus menekankan bahwa sepak bola Timor Leste telah mengalami kemajuan yang luar biasa.
Meski sempat tertinggal akibat rebound Amir Rashid di menit ke-11, para pemain Timor Leste U22 tetap tenang dan terkoordinasi dalam menyerang. Delapan menit setelah kebobolan, mereka menyamakan kedudukan melalui umpan silang Malik Fernando dan tembakan Vabio Canavaro.
Menghadapi lawan yang tangguh dan peraih medali perunggu SEA Games 3 kali, Timor Leste U-22 justru menguasai permainan dan menekan lawan. Singapura U-22 tak mampu membalas dan terpuruk di bawah tekanan di 5 menit terakhir babak pertama. Setelah memberi assist kepada Anizo Correia untuk mencetak gol dan mengubah skor menjadi 2-1, striker Malik Fernando memanfaatkan kesalahan pertahanan lawan untuk mencetak gol kemenangan 3-1 bagi Timor Leste U-22.

Tak hanya dari segi hasil, tim Emral Abus juga tampil memukau dengan teknik, serangan yang terukur, serta kemampuan bergerak dan berkoordinasi yang cerdas. Mereka juga sangat spontan dan menciptakan momen-momen yang membuat penonton bertepuk tangan, selain itu kedisiplinan mereka tetap terjaga.
Kemenangan Timor Leste U-22 dengan cepat menentukan posisi Grup A. Kemungkinan besar, Thailand U-22 akan mengalahkan Singapura U-22 di laga pamungkas untuk mengamankan posisi puncak grup, sekaligus membawa kabar baik bagi tim-tim di dua grup tersisa.
Karena sepak bola putra SEA Games ke-33 memiliki tiga grup yang masing-masing terdiri dari tiga tim, selain tiga tim peringkat pertama, akan dipilih satu tim peringkat kedua dengan rekor terbaik untuk melaju ke semifinal. Tim peringkat kedua di Grup A hanya akan mendapatkan maksimal 3 poin, sehingga peluang untuk tim peringkat kedua di Grup B dan C terbuka.

Di laga pamungkas Grup B, Vietnam U-22, yang saat ini berada di posisi kedua di belakang Malaysia U-22 karena selisih gol yang lebih rendah (keduanya mengoleksi 3 poin), mungkin hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos. Namun, pelatih Kim Sang-sik dan timnya masih perlu menunggu hingga setelah 8 Desember, saat Grup C memainkan laga kedua (Filipina U-22 vs. Indonesia) untuk menentukan peluang pasti mereka lolos sekaligus menyusun strategi khusus.
Tentu saja, ini hanya perhitungan di atas kertas. Timnas U-22 Vietnam, dengan ambisi meraih medali emas, pasti akan menghadapi pertandingan melawan Timnas U-22 Malaysia dengan target meraih 3 poin penuh. Jika mereka mampu menampilkan performa yang sesuai dengan kemampuan mereka, ini bukanlah tugas yang terlalu sulit.
Sumber: https://tienphong.vn/u22-timor-leste-gay-soc-bao-tin-vui-cho-u22-viet-nam-post1802486.tpo










Komentar (0)