Baru-baru ini, pakar militer Amerika David Axe menilai bahwa tentara Ukraina di provinsi Kursk (Rusia) menghadapi kerugian peralatan militer dua kali lebih cepat dibandingkan garis depan di Donbass.
Ukraina kehilangan banyak kendaraan lapis baja dalam operasi di provinsi Kursk, Rusia. (Sumber: AFP) |
Dalam sebuah artikel di Forbes , pakar Axe mengatakan bahwa tentara Rusia menghancurkan kendaraan lapis baja Ukraina melalui serangan menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV), artileri, dan angkatan udara.
Mencatat bahwa militer Ukraina bisa kehabisan peralatan jika mitranya tidak menyediakan lebih banyak, ia menulis: "Ukraina sangat menyadari hilangnya peralatan, termasuk kendaraan tempur lapis baja beroda rantai dan kendaraan angkut beroda. Ukraina kehilangan peralatan berharga ini hampir dua kali lebih cepat dari biasanya."
Sebelumnya, pada 17 Agustus, di laman Facebook pribadinya, Wali Kota Provinsi Lvov, Andriy Sadovyi dari Ukraina, mengakui: "Operasi di Provinsi Kursk telah menelan biaya yang sangat mahal. Kita perlu menyadari kenyataan ini."
Juga pada tanggal 17 Agustus, New York Times mengutip pejabat AS yang mengatakan bahwa tentara Ukraina terus kehilangan wilayah di Donbass karena Ukraina telah mengerahkan pasukan cadangan dalam serangan Kursk.
Sementara itu, menurut RIA Novosti, dalam operasi di Kursk, Kiev terutama menggunakan peralatan militer baru yang diterima dari sponsor Barat, tidak hanya tahun ini, tetapi juga tepat sebelum serangan. Khususnya, kendaraan lapis baja Roshel Senator Kanada yang dikirim 10 hari sebelum Kiev melancarkan operasi.
Pada tanggal 18 Agustus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sekali lagi meminta Barat untuk mempercepat pasokan senjata ke Kiev, dengan penekanan khusus pada Inggris, Prancis, dan AS.
Dalam sebuah pesan yang diunggah di media sosial, Presiden Ukraina mengakui: "Kami meminta mitra kami untuk mempercepat transfer senjata. Kami meminta dengan sangat mendesak."
Sejak Rusia melancarkan operasi militer khusus, negara-negara Barat telah berulang kali meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina. Kiev juga terus mendesak mitranya untuk menyediakan model rudal yang lebih modern dan berdaya jangkau lebih jauh.
Moskow telah berulang kali menekankan bahwa pengiriman senjata oleh Barat ke Kiev dan dukungan untuk pelatihan tentara Ukraina hanya memperpanjang konflik dan tidak mengubah situasi di medan perang.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/ukraine-dang-phai-tra-cai-gia-dat-vi-tan-cong-vao-nga-thuc-giuc-dong-minh-tang-toc-mot-viec-283112.html
Komentar (0)