(CLO) Konflik Rusia-Ukraina terus meningkat karena Ukraina meningkatkan serangan terhadap infrastruktur Rusia, sementara Kiev menunjukkan tanda-tanda ditinggalkan dari pembicaraan damai dengan Moskow dan Washington.
Menurut Institut Studi Perang (ISW), Ukraina telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas energi dan militer Rusia, yang menyebabkan kerusakan signifikan.
Petugas pemadam kebakaran memadamkan kebakaran di kilang minyak di Rusia dekat kota Ukhta, Republik Komi, Rusia pada 2 Juni 2024. Foto: Layanan Pers Kementerian Situasi Darurat Rusia
Salah satu strategi utama Kiev adalah menargetkan sistem energi Rusia, sumber utama pendanaan perang. Tahun lalu, Ukraina melancarkan lebih dari 80 serangan terhadap kilang dan fasilitas penyimpanan minyak Rusia. Kapasitas kilang Rusia berkurang 10% akibat serangan Ukraina dan sanksi AS.
Pada bulan Februari, Ukraina menghancurkan dua kompleks radar Valdai di Oblast Moskow, menyerang pabrik metalurgi Novolipetsk, yang memproduksi 20 persen baja Rusia, dan melancarkan serangan pesawat nirawak terhadap stasiun pompa minyak Andreapol di jalur pipa Baltic Pipeline-2. Serangan-serangan ini telah melemahkan ekonomi perang Rusia dan semakin menekan Moskow.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah memulai perundingan damai dengan menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengumumkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk bertemu guna membahas perdamaian.
Namun, sekutu Eropa khawatir AS akan melakukan negosiasi tanpa Ukraina. Perwakilan NATO dari Inggris, Jerman, dan Lituania menuntut agar Kiev bergabung dalam negosiasi dan menuduh AS menyerah kepada Rusia. Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters menegaskan bahwa negaranya terus mendukung Ukraina, menekankan pentingnya perdamaian yang adil dan abadi.
Cao Phong (Newsweek, CNN, AJ)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/ukraine-day-manh-tan-cong-co-so-ha-tang-nga-du-cac-cuoc-dam-phan-dang-dien-ra-post334628.html
Komentar (0)