Ukraina menyergap dan memblokir konvoi senjata Rusia

Konvoi Rusia disergap di Kherson (Foto: Forbes).

Menurut Forbes , taktik pemblokiran bagian depan dan belakang konvoi ini melibatkan penembakan pada kendaraan depan dan belakang, untuk menjebak kendaraan yang tersisa di tengah, sehingga serangan dapat dilanjutkan.

Ini bukanlah taktik baru, tetapi dapat menyebabkan kerusakan berat pada lawan meskipun tidak sepenuhnya efektif, menurut Forbes.

Ukraina menggunakan taktik ini di Brovary ketika menghentikan kolom tank Rusia di luar Kiev pada Maret 2022. Pada bulan Februari tahun ini, Ukraina terus menggunakan taktik ini di Vuhledar.

Ukraina kembali menggunakan taktik ini akhir pekan ini di Hladkivka, Kherson. Konvoi puluhan truk militer Rusia, termasuk Ural dan Kamaz, tampak sedang mengangkut amunisi ke garis depan ketika rudal Ukraina meledak di depan dan di belakang konvoi tersebut.

Rudal yang digunakan Ukraina tampaknya adalah M30 yang ditembakkan dari sistem HIMARS, yang berisi 180.000 pecahan logam tungsten. Saat diledakkan, senjata tersebut akan menyebarkan pecahan logam ke area yang luas, menyebabkan kerusakan luas pada target ringan yang tidak memiliki lapisan pelindung yang memadai.

Bahaya M30 dalam serangan ini adalah ia menargetkan kendaraan bersenjata. Serpihan logam ini hampir seketika memicu ledakan sekunder saat menembus bagasi kendaraan dan mengenai senjata di dalamnya.

Ledakan awal dan kedua tampaknya mengakibatkan Rusia kehilangan 16 truk, Forbes melaporkan, mengutip sumber di tempat kejadian.

Untuk menyerang secara efektif, Ukraina, selain menggunakan M30, juga memobilisasi UAV pengintaian darat untuk secara akurat menemukan target, yaitu konvoi Rusia.

Menurut pengamat, serangan di Hladkivka mungkin terjadi karena UAV Ukraina menembus jauh ke dalam wilayah yang dikuasai Rusia.

Jika itu benar, maka hal itu akan menciptakan tantangan bagi Rusia di masa mendatang jika Moskow tidak memperkuat kemampuan pertahanan udaranya untuk mendapatkan kembali kendali penuh atas wilayah udara dari musuh.

Rusia menyadari bahayanya diserang jalur pasokannya. Tahun lalu, Rusia terpaksa mundur dari kota Kherson setelah HIMARS memutus jalur amunisi ke garis depan.

Tahun ini, Kiev akan mencoba memutus rantai pasokan pasukan Rusia saat cuaca dingin tiba dan mendorong pasukan Moskow keluar dari Ukraina, kata Volodymyr Fito, juru bicara Angkatan Darat Ukraina.

"Cuaca akan berperan dalam operasi militer. Jika hujan mulai turun, pesawat serang dan UAV akan lebih jarang dikerahkan. Kendaraan dan peralatan militer juga akan lebih sulit dipindahkan. Namun, artileri akan tetap digunakan seperti sekarang," prediksinya.

"Tugas utama Ukraina adalah memutus rantai pasokan pasukan Rusia, baik di garis depan maupun di belakang garis depan. Jika kita bisa melakukannya, saya yakin cuaca dingin dan hujan akan membantu kita mendorong Rusia keluar dari Ukraina," ujarnya.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-gioi/ukraine-phuc-kich-chan-dau-khoa-duoi-pha-huy-doan-xe-vu-khi-nga-20231115154333915.htm