Pavlo Petrychenko, komandan unit pesawat tak berawak Brigade Mekanik ke-59 Ukraina, mengatakan kepada CNN bahwa Ukraina perlu menghancurkan sistem persenjataan tersebut untuk mempertahankan pertempuran merebut kembali wilayah dari Rusia.
Disebut "senjata non-bubuk mesiu" karena tidak memerlukan bahan peledak tetapi dapat menimbulkan kerusakan besar pada musuh.
Menurut Economist, Ukraina menyadari pada bulan Maret bahwa peluru artileri berpemandu GPS Excalibur mulai meleset dari sasarannya, dan hal yang sama terjadi dengan bom berpemandu JDAM-ER yang dipasok AS.
Dokumen Pentagon yang bocor pada bulan April mengungkap kekhawatiran AS bahwa pengacauan Rusia mengurangi akurasi senjata buatan AS yang digunakan oleh Ukraina.
Ia juga mengakui bahwa Rusia melampaui Ukraina dalam meningkatkan kapasitas ini.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)