Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Ukraina ungkap rencana penarikan pasukan Rusia dari Suriah

Báo Dân tríBáo Dân trí03/01/2025

(Dan Tri) - Intelijen Ukraina mengatakan Rusia berencana untuk mengangkut sejumlah peralatan dan senjata militer dari pangkalan angkatan lautnya di Suriah ke Libya.


Ukraine tiết lộ kế hoạch rút quân của Nga khỏi Syria - 1

Pangkalan udara Khmeimim Rusia di Suriah (Foto: Reuters).

Pasukan oposisi menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar Assad pada awal Desember. Dalam konteks tersebut, Rusia dikabarkan telah mulai menarik aset angkatan laut dan militernya dari Suriah.

Intelijen militer Ukraina (HUR) mengatakan bahwa sejumlah tentara bayaran dari Afrika Korps Rusia ditempatkan di pangkalan Tartus di pantai Mediterania.

Korps Afrika Rusia dikatakan telah dibentuk pada tahun 2023 dan akan memiliki lebih dari 2.000 tentara dan perwira, serta tentara bayaran berpengalaman, banyak di antaranya sebelumnya bertugas di pasukan militer swasta Rusia Wagner.

Korps Afrika telah dikerahkan di Suriah, Libya, Burkina Faso dan Niger.

Menurut HUR, kapal pendarat besar Rusia Ivan Gren dan Alexander Otrakovsky, serta kapal pengangkut Sparta diperkirakan tiba di pelabuhan Suriah pada tanggal 5 Januari.

Dua kapal Rusia lainnya, kapal angkut serbaguna Sparta II dan kapal tanker Ivan Skoblev, diperkirakan tiba pada 8 Januari.

"Rusia berencana menggunakan kapal Sparta dan Sparta II untuk mengangkut peralatan dan senjata militer dari Suriah ke Libya," tambah HUR.

Kapal perang Rusia lainnya, fregat Laksamana Golovko, dilaporkan berencana untuk mengisi bahan bakar.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa negosiasi dengan pimpinan baru Suriah dapat menentukan masa depan operasi dan ketentuan pangkalan militer Rusia di sana.

"Penempatan pangkalan militer Rusia di Suriah diatur oleh perjanjian yang disepakati antara Rusia dan Suriah sesuai dengan hukum internasional. Setiap dokumen mendefinisikan ketentuan pengoperasian fasilitas ini dan mencakup kewajiban khusus bagi kedua belah pihak," ujar Menteri Luar Negeri Lavrov kepada kantor berita RIA Novosti pada 29 Desember.

Dia mengakui bahwa penggulingan Presiden Suriah Bashar Assad memaksa Rusia untuk menyesuaikan penempatan militernya di negara itu.

Meskipun belum ada permintaan resmi untuk mengubah perjanjian tersebut, Lavrov mencatat bahwa masa transisi yang dideklarasikan hingga 1 Maret 2025 di bawah pemerintahan sementara Suriah telah memberikan pembatasan pada pembuatan kebijakan.

Setelah kelompok militan yang dipimpin oleh Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) melancarkan serangan mendadak di seluruh Suriah, menguasai beberapa kota penting, termasuk ibu kota Damaskus, dan menggulingkan rezim Assad, nasib pangkalan Rusia di Khmeimim dan Tartus menjadi tanda tanya besar.

Pada tahun 2017, Moskow dan Damaskus sepakat untuk menempatkan pasukan Rusia di sana selama 49 tahun.

Lavrov mengatakan Moskow terus menjalin kontak dengan otoritas baru Suriah, membahas keselamatan warga negara Rusia dan kedutaan besar di negara itu. Ia menekankan minat Moskow untuk berdialog dengan Damaskus mengenai isu-isu bilateral lainnya.


[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/the-gioi/ukraine-tiet-lo-ke-hoach-rut-quan-cua-nga-khoi-syria-20250103213725793.htm

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Seberapa modern helikopter antikapal selam Ka-28 yang berpartisipasi dalam parade laut?
Panorama parade perayaan 80 tahun Revolusi Agustus dan Hari Nasional 2 September
Close-up jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas di langit Ba Dinh
21 putaran tembakan meriam, membuka parade Hari Nasional pada tanggal 2 September

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk