Tim putri Vietnam menderita kekalahan
Kemenangan 7-0 atas Indonesia belum mampu memuaskan tim putri Vietnam. Selain minimnya penyelesaian akhir yang tajam, tim asuhan pelatih Mai Duc Chung juga mengalami penurunan kekuatan ketika gelandang Duong Thi Van cedera.
Setelah bertabrakan di babak pertama dengan tim putri Indonesia, Duong Thi Van mengalami cedera lutut. Gelandang kelahiran 1994 ini langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani rontgen dan perawatan malam itu juga. Meskipun telah kembali ke hotel bersama tim, Duong Thi Van kemungkinan besar harus absen dari pertandingan melawan Thailand di babak final penyisihan grup (yang berlangsung pukul 19.30 pada 12 Agustus), atau bahkan sepanjang Piala AFF 2025.
Duong Thi Van (nomor 16) merupakan faktor penting bagi tim wanita Vietnam.
FOTO: MINH TU
Duong Thi Van adalah pemain terpenting di lini tengah tim putri Vietnam. Resmi menempati posisi ini sejak 2019, gadis mungil asal Ninh Binh ini telah menjadi inti lini tengah berkat energinya yang tak pernah pudar, daya tahannya yang kuat, serta gaya bermainnya yang berapi-api dan cerdas. Meskipun bertubuh kecil, Duong Thi Van mampu mendominasi dan mengendalikan lini tengah dengan sangat baik. Dalam 6 tahun terakhir, belum ada yang mampu menggantikan gelandang Vietnam Coal and Minerals ini dalam perannya.
Oleh karena itu, cedera gelandang berusia 31 tahun ini menjadi masalah yang sulit bagi pelatih Mai Duc Chung. Ia masih memiliki gelandang seperti Tran Thi Hai Linh dan Thai Thi Thao (keduanya bermain untuk tim putri Hanoi ). Namun, sementara Hai Linh masih membutuhkan waktu untuk berkembang, Thai Thi Thao lebih merupakan gelandang box-to-box yang lebih suka menembus kotak penalti, alih-alih menguasai lini tengah.
Pelatih Mai Duc Chung 'Tim putri Vietnam seharusnya menang 10-0'
Pertarungan sengit
Pada pertandingan final melawan Thailand, tim putri Vietnam menargetkan kemenangan dan merebut posisi puncak. Namun, target ini tidak mudah. Meskipun membawa banyak pemain muda ke Piala AFF 2025, Thailand bermain dengan apik dan mengoper bola dengan baik. Anak-anak asuh Pelatih Futoshi Ikeda bermain mengikuti model Jepang, mengutamakan penguasaan bola, mengoper bola untuk menguasai permainan, dan efektif menyerang ruang terbuka.
Karena Piala AFF 2025 ditetapkan menjadi ajang SEA Games ke-33 yang akan digelar di kandang sendiri akhir tahun ini, Thailand pun bertekad bulat.
Tim wanita Vietnam (berbaju putih) menghadapi tantangan besar di pertandingan terakhir babak penyisihan grup.
FOTO: MINH TU
"Kami telah mempelajari tim putri Vietnam dengan saksama. Mereka memiliki banyak pemain bagus dengan kemampuan individu yang baik. Tim putri Thailand akan mempersiapkan diri dengan matang untuk pertandingan melawan tim putri Vietnam," ujar Bapak Ikeda. "Kami tidak takut dengan tekanan di lapangan tim putri Vietnam. Seluruh tim harus selalu siap menghadapinya."
Karena gaya bermain mereka yang sama-sama dominan, pertarungan lini tengah antara tim putri Vietnam dan Thailand akan sulit diprediksi. Tanpa "pejuang" Duong Thi Van, pelatih Mai Duc Chung perlu mempertimbangkan pemainnya untuk memastikan keseimbangan dalam gaya bermain. Dengan pengalaman dan keberanian, tim tuan rumah mampu mengatasinya.
Saksikan Piala MSIG Serenity™ 2025 Kejuaraan Sepak Bola Wanita AFF secara langsung dan lengkap diFPT Play, kunjungi http://fptplay.vn
Sumber: https://thanhnien.vn/vang-nhan-vat-rat-quan-trong-nay-doi-tuyen-nu-viet-nam-thang-thai-lan-bang-cach-nao-185250810101637938.htm
Komentar (0)