Italia memiliki alasan yang luar biasa untuk merayakan: masakan nasionalnya telah menjadi gaya kuliner komprehensif pertama yang diakui oleh UNESCO, badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Keputusan untuk menetapkan masakan Italia sebagai warisan budaya tak benda dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada hari Rabu, menjelang pengumuman yang diharapkan dari UNESCO. "Kami adalah yang pertama di dunia yang menerima pengakuan ini, yang menghormati rakyat dan identitas kami," katanya. "Karena, bagi orang Italia, masakan bukan hanya makanan atau kumpulan resep. Itu jauh lebih dari itu; itu adalah budaya, tradisi, kerja keras, dan kekayaan."
Status ini menandai keberhasilan kampanye selama tiga tahun yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian Italia untuk mengakui metode tradisional negara tersebut dalam menanam, memanen, mengolah, dan menyajikan makanan. "Memasak di Italia bukan hanya soal nutrisi, tetapi juga aktivitas harian yang kompleks dan berlapis-lapis," kata Pier Luigi Petrillo, salah satu pendukung Italia, dalam dokumen awal tersebut.

Masakan Italia telah menyebar ke seluruh dunia, terkenal dengan pizza dan pastanya. FOTO: REUTERS
Hal ini terjadi seiring Italia terus memerangi makanan "palsu", termasuk pengaduan baru-baru ini kepada Parlemen Eropa setelah stoples carbonara kemasan muncul di rak-rak toko. Italia juga telah memerangi produksi minyak zaitun palsu dan penggunaan nama-nama yang terdengar seperti bahasa Italia untuk produk yang tidak dibuat di Italia.
Menteri Pertanian Francesco Lollobrigida mengatakan pengakuan UNESCO akan membantu melindungi warisan kuliner dari praktik-praktik yang merugikan dalam pengolahan. "Pengakuan ini merupakan sumber kebanggaan dan juga meningkatkan kesadaran akan nilai tambah yang akan dinikmati oleh produk, wilayah, dan rantai pasokan kita," kata Lollobrigida dalam sebuah pernyataan.
Italia mengekspor produk pertanian senilai €70 miliar dan merupakan ekonomi terkemuka di Eropa dalam hal nilai tambah pertanian. Kontribusi sebelumnya pada daftar warisan budaya takbenda meliputi permainan lonceng tangan (2024), nyanyian opera (2023), perburuan dan panen jamur truffle (2019), pembuat pizza Neapolitan (2017), dan prosesi bahu besar (2013).
FOTO: ANSA
Dalam pengajuannya kepada UNESCO, Italia berpendapat bahwa "lanskap kuliner yang dinamis" negara itu mencerminkan keanekaragaman hayati dan keanekaragaman budayanya, dan bahwa masakannya menjunjung tinggi keberlanjutan, musim, dan resep tanpa limbah, yang menambah keunikannya. Pengajuan tersebut juga menunjukkan bahwa pewarisan tradisi keluarga dari generasi ke generasi menciptakan ikatan emosional dengan makanan.
Sumber: https://thanhnien.vn/lan-dau-tien-tren-the-gioi-nen-am-thuc-cua-mot-quoc-gia-tro-thanh-di-san-nhan-loai-185251211064334859.htm










Komentar (0)