Jalan menuju air terjun berkelok-kelok melewati hutan purba yang rimbun, di mana iklimnya selalu sejuk dan menyenangkan. Di tengah lanskap alam yang masih murni ini, air terjun tampak seperti pita sutra putih lembut yang mengalir ke bawah, menciptakan kabut halus yang berputar-putar di bawah sinar matahari.


Dilihat dari atas melalui drone, air terjun itu berkelok-kelok menembus hutan, menonjol di antara latar belakang hijau pekat pepohonan, pemandangan yang menakjubkan.
Air terjun pertama, yang oleh penduduk setempat disebut So Roach, terletak di desa Kon Plong, komune Kon Plong, 7-8 km dari pusat komune. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 15-17 meter dan mengalir ke sebuah danau seluas lebih dari 100 meter persegi.


Air terjun kedua, bernama Ho Kook, terletak 15-17 km dari pusat komune. Air terjun ini berada di tengah hutan yang masih alami, dengan ketinggian sekitar 50 meter. Yang menarik, setelah mengikuti aliran air dari air terjun utama sejauh sekitar 500-700 meter, tim survei menemukan air terjun sekunder, dengan ketinggian sekitar 20 meter, yang mengalir deras dari tebing curam.


Komune Kon Plông terletak tidak jauh dari Kawasan Ekowisata Nasional Măng Đen, yang sering disebut sebagai "Da Lat kedua" dengan ketinggian lebih dari 1.200 meter di atas permukaan laut. Lokasinya yang ideal, pemandangan yang masih alami, dan iklim yang sejuk sepanjang tahun merupakan keunggulan yang menjadikannya destinasi baru bagi pecinta alam dan pencari petualangan.


Bapak Dang Dinh Toan, Wakil Ketua Komite Rakyat Komune Kon Plong (Provinsi Quang Ngai ), mengatakan bahwa penemuan dua air terjun ini tidak hanya memperkaya lanskap alam setempat tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan ekowisata dan eksplorasi.




Saat senja menjelang, delegasi komune Kon Plông kembali, melintasi sawah yang sedang matang. Rumah-rumah di kejauhan diselimuti kabut senja.




Sumber: https://www.sggp.org.vn/ve-dep-hung-vi-cua-2-thac-nuoc-vua-phat-hien-o-kon-plong-quang-ngai-post804429.html






Komentar (0)