Sedotan telah lama menjadi barang yang familiar dalam kehidupan modern. Sedotan tersedia dalam berbagai warna, bentuk, dan ukuran, tetapi kebanyakan dirancang dengan salah satu ujungnya dipotong rata dan ujung lainnya meruncing.
Terutama bagi mereka yang "menyukai" teh susu, sedotan besar berujung lancip sudah menjadi gambaran yang familiar. Namun, mengapa orang mendesain sedotan berujung lancip?
Biasanya, teh susu dan minuman lainnya disajikan dalam gelas plastik dan dilapisi plastik tipis di permukaan gelas untuk memastikan minuman tidak tumpah. Oleh karena itu, ujung sedotan yang runcing akan memudahkan memasukkan sedotan melalui plastik tipis tersebut.
Sedotan tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna.
Namun, ujung sedotan yang runcing tidak hanya memiliki itu. Bahkan, minuman tanpa butiran tapioka atau topping granular pun dapat disajikan sepenuhnya dengan sedotan yang kedua ujungnya dipotong rata.
Namun, untuk minuman yang mengandung tapioka pearl dan topping lain yang tenggelam ke dasar, kita akan selalu diberi sedotan berujung runcing. Hal ini karena ujung runcing pada sedotan tersebut memang dirancang agar kita dapat dengan mudah menyedot air, tapioka pearl, dan topping di dalam cangkir tanpa menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, dan tanpa perlu merobek lapisan film yang melapisi permukaan cangkir.
Sedotan dirancang dengan satu ujung yang miring.
Secara khusus, ujung miring telah dihitung memiliki penampang yang sesuai untuk ukuran mutiara tapioka atau topping keras lainnya.
Menajamkan ujung sedotan akan membantu mutiara tapioka atau topping yang telah tenggelam ke dasar dapat melewati celah tersebut dengan lebih mudah tanpa harus mengangkat sedotan saat menggunakannya.
An Nguyen
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)