Dengan Rancangan Undang-Undang Pers (yang telah diamandemen), fokusnya adalah pada regulasi pengembangan " ekonomi pers" dan pengelolaan aktivitas pers di dunia maya. Rancangan undang-undang ini memungkinkan model percontohan "Kompleks Pers dan Media" yang beroperasi layaknya sebuah bisnis, sekaligus memperketat manajemen hak cipta ketika platform media sosial ingin menggunakan produk pers. Selain menciptakan koridor pengembangan, para delegasi secara khusus tertarik pada pengetatan disiplin, etika profesional, dan kebebasan berpendapat.
Para delegasi sepakat dengan kebijakan Partai dan Negara yang tepat dalam menata ulang sistem agensi pers ke arah yang lebih ramping, profesional, dan efektif. Namun, para delegasi berpendapat bahwa jika surat kabar hanya digabung secara mekanis tanpa mempertimbangkan faktor historis, merek, otonomi, dan prestise sosial, hal itu secara tidak sengaja akan menghilangkan citra pers negara yang berharga, yang akan memengaruhi efektivitas informasi, serta proses kritik dan inspirasi sosial. Atas dasar itu, para delegasi sepakat dengan usulan lembaga pemeriksa, yaitu mempertimbangkan penambahan pembentukan agensi pers multimedia utama di lokasi-lokasi besar seperti Kota Ho Chi Minh dan Hanoi .
Para delegasi juga menyarankan perlunya melengkapi konten karya jurnalistik yang menggunakan AI, dan regulasi tentang etika jurnalis yang menggunakan AI dalam aktivitas profesional mereka. Selain itu, perlu ada mekanisme untuk melindungi hak-hak penerima informasi di tengah maraknya berita palsu saat ini.
Sumber: https://nhandan.vn/ video -de-xuat-thanh-lap-co-quan-bao-chi-truyen-thong-chu-luc-da-phuong-tien-post917588.html






Komentar (0)