Sport melaporkan bahwa Yamal absen dalam empat dari 11 pertandingan pertama Barcelona musim ini karena "pubalgia". Barca merahasiakan informasi tersebut, tetapi para ahli medis memperingatkan pelatih Hansi Flick untuk sangat berhati-hati dalam menangani pemain muda tersebut jika tidak ingin kariernya hancur lebih awal.
Mantan dokter klub Catalan itu menekankan: "Yang terpenting adalah istirahat dan fisioterapi. Jika Anda berhenti tepat waktu, Anda bisa pulih dalam 3 atau 4 minggu. Namun, jika Anda mencoba bermain saat belum pulih, konsekuensinya akan sangat serius."
Meskipun baru berusia 18 tahun, Yamal memiliki beban kerja yang sangat berat. Menurut FIFPRO , ia telah memainkan 130 pertandingan profesional, sekitar 9.800 menit, hampir dua kali lipat dari Xavi, Andres Iniesta, atau Cesc Fabregas pada usia yang sama. Patut dicatat bahwa Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo masing-masing mencapai 34 dan 36 pertandingan ketika mereka berusia 18 tahun.
Perbedaan itu membuat para ahli mempertanyakan kepadatan kompetisi sepak bola modern yang tidak masuk akal ketika pemain remaja seperti Yamal harus "menua" terlalu cepat.
Pelatih Hansi Flick juga mengakui tingkat keparahan cederanya: "Cedera Yamal perlu dipantau dan ditangani dengan cermat. Dia disiplin, menjalani terapi, dan berlatih secara teratur. Namun, saya tidak bisa mengatakan bahwa dia sudah sembuh total, karena terkadang cederanya masih kambuh. Yang penting adalah Yamal tahu bagaimana menyesuaikan diri untuk mengatasinya."
Di usia 18 tahun, Yamal merupakan harapan terbesar bagi Barcelona dan Spanyol. Namun kini, sang pemain berbakat tersebut berjuang melawan penyakit yang mengancam kariernya.
Sumber: https://znews.vn/vien-canh-dang-so-voi-yamal-post1599624.html






Komentar (0)