
Kegiatan jejaring bisnis B2B berlangsung meriah dalam rangka program pengenalan pariwisata Vietnam di Sydney, Australia. Foto: TITC
Australia saat ini merupakan salah satu pasar dengan tingkat pertumbuhan pariwisata Vietnam yang stabil. Menurut Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam, pada tahun 2024, Vietnam akan menerima 490.880 wisatawan Australia, meningkat 26% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam 10 bulan pertama tahun 2025, jumlah wisatawan Australia mencapai 447.470, meningkat 13% dibandingkan periode yang sama. Hal ini dinilai sebagai sinyal positif, yang mencerminkan efektivitas serangkaian kegiatan promosi di luar negeri yang terus dilaksanakan oleh industri pariwisata Vietnam.
Peningkatan status Vietnam dan Australia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif sejak Maret 2024 membuka kerangka kerja untuk kerja sama yang lebih mendalam di sektor pariwisata. Segera setelah pencapaian ini, berbagai kegiatan roadshow, konferensi kerja sama, dan pengenalan destinasi telah diselenggarakan di Melbourne, Perth, dan banyak kota besar di Australia.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kehadiran pariwisata Vietnam di pasar ini, sekaligus menciptakan saluran koneksi antara lembaga manajemen, asosiasi, maskapai penerbangan, dan bisnis perjalanan kedua negara.
Tahun ini, Vietnam kembali menyelenggarakan program pengenalan pariwisata Vietnam di Sydney, Australia pada akhir November.
Menurut Wakil Direktur Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam Ha Van Sieu, Australia merupakan pasar penting dengan daya tarik besar bagi produk Vietnam.
Vietnam memiliki sistem warisan dunia yang kaya, garis pantai lebih dari 3.000 km, layanan resor dan hiburan berstandar internasional, serta portofolio produk yang beragam seperti ekowisata berkelanjutan, wisata budaya, wisata kesehatan, dan wisata pengalaman. Kuliner Vietnam juga dianggap sesuai dengan selera wisatawan Australia.

Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam menyelenggarakan program pengenalan pariwisata Vietnam di Sydney, Australia, pada akhir November. Foto: TITC
Jaringan udara antara kedua negara semakin nyaman, dengan banyaknya penerbangan langsung dari Sydney, Melbourne, dan kota-kota lain ke Hanoi, Kota Ho Chi Minh yang dioperasikan oleh Vietnam Airlines , Vietjet Air, dan beberapa maskapai lainnya. Vietnam telah menerapkan e-visa bagi warga negara Australia dengan masa tinggal maksimum 90 hari, yang mempermudah prosedur masuk dan mendukung kegiatan promosi destinasi.
Selain meningkatkan citra Vietnam, industri pariwisata telah mengidentifikasi bisnis penghubung sebagai fokus kegiatan promosi di pasar Australia. Pertemuan dalam kerangka program promosi ini menciptakan kondisi bagi bisnis kedua negara untuk bertukar informasi, berbagi produk, menjalin kerja sama, dan memanfaatkan permintaan pasar. Wakil Direktur Ha Van Sieu meyakini bahwa dengan dukungan dari kedua pemerintah dan lembaga diplomatik, pariwisata dapat menjadi titik terang dalam hubungan kerja sama Vietnam-Australia.
Wakil Konsul Jenderal Vietnam di Sydney, Tran Thi Thanh My, menilai pariwisata merupakan jembatan yang dinamis, berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman antara masyarakat kedua negara. Ia mengatakan bahwa komunitas lebih dari 360.000 warga Vietnam di Australia merupakan kekuatan "duta budaya", yang menciptakan fondasi yang baik untuk mendorong pertukaran dan mendukung kegiatan promosi pariwisata.
Destinasi utama Vietnam seperti Teluk Ha Long, sistem gua di Quang Tri, kota kuno Hoi An, Kompleks Monumen Hue, dan kulinernya yang kaya terus menarik perhatian wisatawan Australia.
Mempertahankan program promosi di Australia khususnya dan internasional pada umumnya dianggap sebagai strategi penting pariwisata Vietnam dalam periode ekspansi pasar.
Berdasarkan sinyal positif kerja sama dari para pebisnis, seiring dengan minat para mitra Australia, industri pariwisata memperkirakan jumlah pengunjung dari pasar ini akan terus bertumbuh, yang berkontribusi pada tujuan meningkatkan posisi Vietnam di peta pariwisata regional.
NINH PHUONG






Komentar (0)