Vietnam adalah salah satu tujuan utama wisatawan Thailand.

Menurut Otoritas Pariwisata Thailand, Vietnam merupakan salah satu tujuan wisata utama bagi wisatawan Thailand selama liburan Tahun Baru. (Foto: Hoang Hieu/VNA)

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) Yuthasak Supasorn mengatakan jumlah wisatawan Thailand meningkat karena banyak destinasi populer telah dibuka kembali tanpa pembatasan. Sementara itu, pelemahan mata uang asing terhadap baht juga mendukung pasar pariwisata luar negeri.

Destinasi utama wisatawan Thailand selama liburan Tahun Baru adalah Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Singapura, dan Laos. Peningkatan penerbangan ke destinasi-destinasi tersebut juga membantu memperluas pasar keberangkatan bulan ini.

Kebanyakan warga Thailand yang mampu bepergian ke luar negeri adalah mereka yang berpenghasilan menengah hingga tinggi dan mereka tidak dapat bepergian ke luar negeri selama pandemi COVID-19 baru-baru ini.

Direktur Jenderal Yuthasak mengatakan pasar pariwisata luar negeri pada bulan Desember, terutama selama liburan Tahun Baru, mencapai level tertinggi dalam tiga tahun. Hal ini, ujarnya, dapat memengaruhi pariwisata domestik hingga batas tertentu karena orang-orang mengalihkan pengeluaran mereka ke destinasi luar negeri.

Menurut data TAT, pada Oktober dan November lalu, rata-rata 28.000 wisatawan Thailand menempuh penerbangan ke luar negeri setiap harinya.

Angka ini sedikit meningkat menjadi 28.800 per hari antara 1 dan 20 Desember, sedangkan periode puncak diperkirakan terjadi antara 21 dan 31 Desember, dengan 33.400 wisatawan per hari.

Mengutip data dari booking.com, agen perjalanan daring, Direktur Jenderal Yuthasak mengatakan wisatawan Thailand memesan lebih banyak hotel di Asia bulan ini.

Sementara itu, CEO Thai AirAsia (TAA) Santisuk Klongchaiya mengatakan bahwa setelah menambah lebih banyak penerbangan ke Jepang, harga tiket pesawat rata-rata untuk rute ke Fukuoka sedikit menurun menjadi 11.000-13.000 baht.

Faktor muatan rata-rata ke Jepang telah meningkat hingga 90% bulan ini berkat pesawat Airbus A321neo milik maskapai tersebut, yang mampu menampung lebih dari 230 kursi, katanya.

Thai AirAsia X - unit jarak jauh TAA - juga melaporkan faktor muatan tinggi sebesar 88% pada bulan Desember saat berekspansi ke bandara utama Jepang di Tokyo, Osaka, dan Sapporo.

Namun, armada maskapai yang terbatas, hanya lima pesawat, membuat jumlah penerbangan belum kembali ke tingkat sebelum pandemi. Khususnya, jumlah penerbangan dari Bangkok ke Seoul (Korea Selatan) kini menjadi 10 penerbangan per minggu, turun dari 21 penerbangan per minggu sebelum pandemi.

Demikian pula, layanan dari Bangkok ke Tokyo adalah sembilan penerbangan per minggu, turun dari 21 penerbangan sebelum pandemi.

Sumber: https://baobinhphuoc.com.vn/news/396/140015/viet-nam-la-mot-trong-nhung-diem-den-hang-dau-cua-du-khach-thai-lan