Menurut Bapak Doan Tien Quyet, pakar analisis data VPI, model peramalan harga bensin yang menerapkan model Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dan algoritma pembelajaran terawasi dalam Pembelajaran Mesin VPI memperkirakan harga eceran bensin E5 RON 92 akan naik sebesar 660 VND (3,2%) menjadi 21.290 VND/liter, sedangkan bensin RON 95-III akan naik sebesar 595 VND (2,8%) menjadi 21.835 VND/liter.
Model VPI memprediksi harga minyak eceran periode ini juga akan mengalami tren kenaikan, dengan minyak tanah kemungkinan naik 4,3% menjadi VND19.734/liter, diikuti solar yang diperkirakan naik 3,9% menjadi VND19.897/liter, sementara bahan bakar minyak diperkirakan hanya naik tipis 0,5% menjadi VND17.728/kg. VPI memprediksi Kementerian Keuangan , Industri, dan Perdagangan akan tetap tidak mengalokasikan atau menggunakan Dana Stabilisasi Harga Minyak Bumi periode ini.
Di pasar dunia , harga minyak pada sesi 24 Juni anjlok ke level terendah dalam dua minggu, di mana minyak mentah Brent turun 6,1% menjadi 67,14 USD/barel; minyak mentah light sweet AS (WTI) juga turun 6% menjadi 64,37 USD/barel.
Harga minyak dunia anjlok di tengah harapan bahwa perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Iran akan mengurangi risiko gangguan pasokan minyak di Timur Tengah. Namun, perjanjian gencatan senjata ini cukup rapuh ketika Presiden AS Donald Trump menuduh Israel dan Iran melanggar perjanjian hanya beberapa jam setelah perjanjian tersebut diumumkan. Sebelumnya pada sesi perdagangan 23 Juni, kedua kontrak minyak anjlok lebih dari 7%.
Sementara itu, pada sore hari tanggal 22 Juni waktu Vietnam, harga minyak mentah berjangka Brent dan harga minyak mentah light sweet AS (WTI) mencapai 81,40 USD/barel dan 78,40 USD/barel, mencapai level tertinggi dalam 5 bulan ketika Iran berencana menutup Selat Hormuz, yang merupakan titik transit untuk sekitar 20% pasokan minyak mentah global, sebagai balasan atas pemboman AS.
Sugandha Sachdeva, pendiri firma riset SS WealthStreet yang berbasis di New Delhi, mengatakan eskalasi geopolitik merupakan katalis fundamental bagi minyak mentah Brent untuk bergerak lebih tinggi dan berpotensi melonjak hingga $100 per barel, atau bahkan $120. Dalam laporan terbaru, bank investasi Goldman Sachs menyatakan bahwa minyak mentah Brent dapat mencapai puncaknya di $110 per barel jika aliran minyak melalui jalur air vital tersebut berkurang setengahnya dalam sebulan dan tetap turun 10% selama 11 bulan ke depan.
Source: https://doanhnghiepvn.vn/kinh-te/vpi-du-bao-gia-xang-van-duy-tri-da-tang-trong-ky-dieu-hanh-ngay-mai-26-6/20250625093157226






Komentar (0)