Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Mengatasi Hambatan Tak Terlihat: Kekuatan Keluarga dan Komunitas dalam Perjalanan Bersama Orang dengan HIV

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan kemajuan luar biasa dalam bidang kedokteran dunia secara umum dan Vietnam secara khusus, HIV/AIDS bukan lagi "hukuman mati" seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Sở Y tế tỉnh Cà MauSở Y tế tỉnh Cà Mau03/12/2025

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan kemajuan pesat di bidang kedokteran di dunia pada umumnya dan di Vietnam pada khususnya, HIV/AIDS bukan lagi "hukuman mati" seperti yang diperkirakan sebelumnya. Berkat munculnya dan populernya obat antiretroviral (ARV), orang yang terinfeksi HIV dapat hidup sehat, bekerja normal, dan memiliki harapan hidup yang sama dengan orang yang tidak terinfeksi. Namun, hambatan terbesar yang menghalangi kita mencapai tujuan mengakhiri epidemi ini bukanlah virusnya, melainkan konsekuensi psikologis dan sosial yang berat. Kenyataannya, orang yang terinfeksi HIV seringkali menghadapi "kejutan ganda": kekhawatiran akan penyakitnya sekaligus ketakutan akan diskriminasi dan keterasingan dari masyarakat. Banyak orang, karena rasa rendah diri mereka, mengisolasi diri, menolak pengobatan, atau mengabaikan rejimen pengobatan, yang mengakibatkan konsekuensi yang tidak menguntungkan. Dalam konteks tersebut, pengobatan hanyalah syarat yang diperlukan, sementara "pengobatan spiritual" dari keluarga dan masyarakat merupakan syarat yang cukup. Kedekatan dan pengertian dari kerabat dan masyarakat memainkan peran kunci dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan proses pengobatan dan reintegrasi pasien.

Keluarga adalah "benteng" spiritual terkuat, tempat berlindung yang aman dari badai kehidupan bagi orang yang terinfeksi HIV. Saat menerima hasil positif, pasien seringkali dilanda kepanikan, penyangkalan realitas, dan keputusasaan. Pada saat ini, toleransi dan kasih sayang tanpa syarat dari orang tua, pasangan, atau saudara kandung akan menjadi terapi psikologis pertama yang membantu mereka mengatasi guncangan awal. Tidak hanya mendorong pasien untuk hidup lebih optimis, keluarga juga berperan penting dalam memantau dan mendukung kepatuhan pengobatan. Mengingatkan untuk minum obat ARV tepat waktu dan mendampingi mereka selama kunjungan lanjutan akan membantu memastikan efektivitas pengobatan. Selain itu, keluarga juga merupakan penjaga hak asasi manusia, membantu kerabat menjaga privasi mereka agar terhindar dari diskriminasi, sekaligus secara proaktif membekali mereka dengan pengetahuan untuk mencegah infeksi dan melindungi kesehatan seluruh keluarga.

Jika keluarga adalah tempat berlindung yang damai, masyarakat adalah lingkungan yang luas bagi ODHA untuk menegaskan nilai-nilai mereka sendiri. Tanggung jawab masyarakat bukan hanya menyediakan dukungan medis, tetapi juga menciptakan lingkungan hidup yang adil dan manusiawi. Tugas terpenting adalah menghilangkan stigma melalui kampanye komunikasi edukatif, membantu masyarakat memahami mekanisme penularan untuk mengubah sikap dari menghindari menjadi berbagi. Masyarakat yang beradab adalah masyarakat di mana ODHA dijamin kesempatan yang sama dalam pendidikan dan pekerjaan seperti warga negara lainnya. Ketika mereka memiliki pekerjaan yang stabil, mereka tidak hanya mandiri secara finansial tetapi juga merasa berguna. Pada saat yang sama, sistem kesehatan dan hukum perlu terus menyediakan jaring pengaman seperti obat ARV gratis, asuransi kesehatan, dan nasihat hukum untuk melindungi hak-hak sah pasien.

Koordinasi yang erat antara keluarga dan masyarakat merupakan kunci emas keberhasilan pencegahan HIV/AIDS. Kedua faktor ini tak terpisahkan: keluarga menghadirkan kasih sayang untuk memelihara jiwa, dan masyarakat membuka pintu kesempatan untuk berkembang. Ketika keduanya bekerja sama, pasien akan memiliki motivasi yang lebih besar untuk mematuhi pengobatan, menjaga kesehatan yang stabil, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Resonansi ini membantu orang yang terinfeksi HIV mencapai viral load di bawah ambang batas deteksi, menuju pesan K=K (Tidak Terdeteksi = Tidak Menular), sehingga melindungi keselamatan seluruh masyarakat.

Perjuangan melawan HIV/AIDS bukanlah perjuangan satu individu, melainkan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Keluarga memberikan perlindungan yang hangat, masyarakat menciptakan kondisi yang memungkinkan integrasi yang setara. Di Ca Mau , mari kita bergandengan tangan membangun masyarakat yang beradab, tanpa diskriminasi, hanya berbagi dan peduli. Pemahaman dan dukungan yang tepat dari keluarga dan masyarakat akan memberikan kekuatan bagi ODHA untuk hidup bahagia, sehat, dan bersama-sama menuju tujuan mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030. Mari kita buka tangan kita, karena ODHA hanyalah pembawa virus, mereka tetap manusia yang perlu dicintai dan dihormati.

Sumber: https://soyte.camau.gov.vn/bai-khoa-hoc-chinh-tri-va-xa-hoi/vuot-qua-rao-can-vo-hinh-suc-manh-cua-gia-dinh-va-cong-dong-trong-hanh-trinh-cung-nguoi-nhiem-hi-291839


Komentar (0)

Silakan tinggalkan komentar untuk berbagi perasaan Anda!

Dalam kategori yang sama

Katedral Notre Dame di Kota Ho Chi Minh diterangi dengan terang benderang untuk menyambut Natal 2025
Gadis-gadis Hanoi "berdandan" cantik untuk menyambut Natal
Cerah setelah badai dan banjir, desa krisan Tet di Gia Lai berharap tidak akan ada pemadaman listrik untuk menyelamatkan tanaman.
Ibu kota aprikot kuning di wilayah Tengah mengalami kerugian besar setelah bencana alam ganda

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Kedai kopi Dalat mengalami peningkatan pelanggan sebesar 300% karena pemiliknya berperan dalam film 'silat'

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk