Aterosklerosis serebral terjadi ketika kolesterol, lemak, dan kalsium menumpuk dalam plak di dinding arteri otak. Seiring waktu, plak-plak ini menyempitkan arteri, sehingga menghalangi aliran darah ke otak.
Jika plak aterosklerotik pecah, mereka dapat membentuk gumpalan darah, yang menyebabkan penyumbatan total dan mengakibatkan stroke iskemik.
2. Penyebab dan Faktor Risiko
Beberapa penyebab utama aterosklerosis serebral meliputi:
- Hiperkolesterolemia: Kadar LDL (“kolesterol jahat”) yang tinggi merupakan penyebab langsung penumpukan plak.
- Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi yang terus-menerus merusak dinding pembuluh darah, menciptakan kondisi bagi terbentuknya plak aterosklerotik.
- Diabetes: Gula darah tinggi jangka panjang merusak pembuluh darah kecil dan besar.
- Merokok: Meningkatkan risiko aterosklerosis berkali-kali lipat.
- Pola makan tinggi lemak, rendah serat, dan gaya hidup kurang gerak.
- Usia dan faktor genetik: Orang yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga lebih rentan terhadap aterosklerosis.
3. Tanda-tanda aterosklerosis serebral
Pada tahap awal, penyakit ini berkembang secara diam-diam, dengan sedikit gejala. Ketika lumen pembuluh darah menyempit lebih dari 70%, pasien mungkin mengalami:
- Sering sakit kepala, pusing, kehilangan keseimbangan.
- Hilang ingatan, konsentrasi buruk.
- Penglihatan kabur, kesulitan berbicara, atau kelemahan sementara.
- Serangan iskemik transien (TIA) – tanda peringatan akan datangnya stroke.
Pemeriksaan rutin adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi penyakit sejak dini sebelum komplikasi berbahaya muncul.
4. Aterosklerosis serebral dan risiko stroke
Aterosklerosis adalah "akar" dari stroke iskemik. Ketika pembuluh darah di otak tersumbat, sel-sel otak tidak akan menerima cukup oksigen dan mati hanya dalam beberapa menit. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi serius:
- Hemiplegia.
- Gangguan bahasa, kehilangan ingatan.
- Perubahan kepribadian, hilangnya kemampuan bekerja.
- Kematian tanpa perawatan darurat yang tepat waktu.
Oleh karena itu, pencegahan dan pengobatan aterosklerosis serebral merupakan strategi untuk mencegah stroke sejak dini.
5. Pencegahan dini aterosklerosis serebral
Anda dapat sepenuhnya mengendalikan dan memperlambat perkembangan aterosklerosis dengan langkah-langkah berikut:
- Pertahankan pola makan sehat: kurangi lemak hewani, perbanyak sayuran hijau, ikan, biji-bijian dan gandum utuh.
- Berolahragalah secara teratur: setidaknya 30 menit/hari, 5 hari/minggu.
- Kontrol tekanan darah, gula darah, dan lipid darah sesuai anjuran dokter.
- Berhenti merokok dan batasi alkohol untuk melindungi pembuluh darah.
- Pemeriksaan kesehatan rutin dan skrining stroke: terutama bagi orang dengan kondisi medis yang mendasari atau berusia di atas 40 tahun.
6. Skrining aterosklerosis serebral – solusi untuk melindungi kesehatan otak
Saat ini, teknik seperti USG Doppler karotis, CT-Scan, dan MRI pembuluh darah otak memungkinkan dokter mendeteksi stenosis atau oklusi pembuluh darah otak sejak dini. Jika terdeteksi dini, pasien dapat diobati dengan obat penurun lipid, antikoagulan, atau pemasangan stent untuk mencegah stroke.
Menyimpulkan
Aterosklerosis serebral adalah penyebab yang tersembunyi namun berbahaya yang secara langsung menyebabkan stroke. Mengubah gaya hidup sehat yang dikombinasikan dengan skrining rutin merupakan cara efektif untuk mencegah, melindungi otak, dan meningkatkan kualitas hidup.
Jika Anda ingin memeriksa kesehatan serebrovaskular Anda secara komprehensif, kunjungi Klinik Jepang Sakura . Dengan tim dokter berpengalaman dan peralatan modern berstandar Jepang, Sakura menyediakan paket skrining stroke khusus, membantu mendeteksi aterosklerosis serebral dini dan mencegah komplikasi berbahaya.
Hubungi Sakura Japanese Clinic sekarang untuk konsultasi dan menjadwalkan pemeriksaan stroke dari akarnya.
Sumber: https://skr.vn/xo-vua-mach-mau-nao-phong-ngua-dot-quy-tu-goc/
Komentar (0)