Pada sore hari tanggal 20 Maret 2023, di Thanh Hoa, seminar "Tren Pariwisata 2025" berlangsung, yang menghadirkan banyak pakar, manajer, dan pemimpin bisnis di industri pariwisata. Dalam seminar tersebut, para pakar menganalisis gambaran umum industri pariwisata di tahun mendatang.
Menurut Direktur Institut Penelitian Pengembangan Pariwisata Vietnam, Nguyen Anh Tuan, pariwisata domestik terus menjadi pendorong utama pertumbuhan. Seiring dengan tren wisata yang santai dan mewah, wisatawan tidak hanya mencari perjalanan hemat tetapi juga bersedia mengeluarkan lebih banyak uang untuk layanan berkualitas. Sementara itu, pasar pariwisata luar negeri cenderung beralih ke destinasi baru seperti Timur Tengah dan Eropa berkat kebijakan visa yang menguntungkan.
Tak hanya mengidentifikasi tren, seminar ini juga menawarkan solusi untuk membantu bisnis beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan baru. Menurut Ibu Tran Thi Kim Qui, Wakil Direktur Jenderal Tetap FLC Hotels & Resorts, "Wisatawan saat ini tidak hanya mencari akomodasi, mereka menginginkan pengalaman yang komprehensif, mulai dari relaksasi, kuliner , budaya, hingga hiburan. Oleh karena itu, kami berfokus pada model all-in-one, mengintegrasikan seluruh utilitas dalam satu destinasi, sekaligus mempersonalisasi layanan untuk setiap kelompok wisatawan. Fasilitas dapat dibangun, insentif produk dan layanan dapat diciptakan, harga dapat diturunkan, tetapi melatih orang-orang yang bersemangat dan menghadirkan layanan yang berdedikasi dari hati merupakan faktor penentu bagi agen perjalanan."
Bapak Nguyen Anh Tuan, Direktur Institut Penelitian Pengembangan Pariwisata Vietnam, juga sependapat dengan pendapat Ibu Qui: "Ketika wisatawan jatuh cinta, mereka tidak perlu lagi mempedulikan harga."
![]() |
Lektor Kepala, Dr. Pham Hong Long, Kepala Fakultas Pariwisata - Universitas Ilmu Sosial dan Humaniora, berdiskusi dalam seminar tersebut. (Foto: Panitia Penyelenggara) |
Selain itu, para ahli juga menekankan peran transformasi digital dalam pariwisata. Teknologi tidak hanya membantu mengoptimalkan operasional, tetapi juga meningkatkan pengalaman wisatawan melalui aplikasi cerdas, mulai dari saran rencana perjalanan yang dipersonalisasi hingga dukungan wisatawan secara langsung (real-time).
Berbagi tentang tren ini, Ibu Tran Thi Kim Qui berkomentar: “AI dan teknologi digital telah dan masih menjadi alat yang efektif dalam mendukung operasional industri pariwisata. Namun, karena sifat layanannya yang membutuhkan emosi tinggi dan pengalaman personal, faktor manusia tetap memainkan peran inti dalam menciptakan perbedaan dan meningkatkan nilai bagi wisatawan.”
Salah satu topik paling menarik dalam seminar tersebut adalah solusi bagi daerah untuk mendampingi bisnis selama musim badai harga. Menurut Associate Professor, Dr. Pham Hong Long, penting untuk membangun produk pariwisata yang sesuai dengan kekuatan masing-masing daerah, memanfaatkan sumber daya lokal untuk meningkatkan nilai pengalaman.
Para pakar dan pelaku bisnis yakin bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang gemilang bagi industri pariwisata jika kita memanfaatkan peluang yang tepat. Mengikuti tren dengan cepat akan menjadi kunci untuk membantu pariwisata Vietnam berkembang berkelanjutan dalam konteks baru.











Komentar (0)