Korea Selatan, salah satu kekuatan ekspor terbesar dunia, menghadapi tantangan di tengah perlambatan ekonomi AS.
Ekspor ke Korea. Gambar kapal kontainer meninggalkan pelabuhan Korea. (Sumber: koreatimes.co.kr) |
Laporan terbaru dari Bank Korea (BOK) menunjukkan bahwa ekspor Korea Selatan ke AS, terutama baja, bahan kimia, dan produk minyak bumi, akan menurun jika ekonomi terbesar di dunia tersebut lebih lemah dari perkiraan. Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan melambat karena lemahnya belanja konsumen, inflasi, dan biaya pinjaman yang terus tinggi. Namun, ada harapan bahwa resesi yang akan datang akan dimitigasi oleh investasi terkait kecerdasan buatan (AI) dan imigrasi.
Data dari Bank Korea juga menunjukkan bahwa bahan kimia menyumbang 8,7 persen dari ekspor Korea Selatan ke AS, diikuti oleh baja (6,8 persen) dan produk minyak bumi (4,9 persen). Meskipun ekspor meningkat, risikonya juga meningkat. Perlambatan ekspor Korea Selatan sebagian dapat diimbangi oleh peningkatan ekspor mobil dan mesin, dua sektor kuat lainnya dalam industri Korea Selatan.
Patut dicatat, informasi dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa negara tersebut telah menciptakan 818.000 lapangan kerja lebih banyak dari perkiraan awal. Ini merupakan tanda bahwa laju pertumbuhan lapangan kerja di AS melambat, sehingga meningkatkan risiko resesi ekonomi.
Lemahnya sektor manufaktur dan ketenagakerjaan pada bulan Agustus telah menimbulkan kekhawatiran akan resesi AS, yang dapat berdampak luas pada produsen Korea yang ingin mengekspor produknya. Risiko seperti tarif impor yang tinggi jika mantan Presiden AS Donald Trump terpilih kembali dan "jurang kendaraan listrik" juga menjadi kekhawatiran utama bagi produsen mobil domestik.
Bank Korea telah menyarankan para eksportir Korea untuk mempersiapkan rencana respons yang fleksibel. "Ketidakpastian politik seputar pemilihan presiden AS terus memengaruhi rencana bisnis. Transisi Hyundai dan Kia ke produksi kendaraan listrik jarak jauh (EREV) dipandang sebagai strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan 'tebing EV' yang berkepanjangan," kata bank tersebut.
Menghadapi fluktuasi kompleks di pasar internasional, diversifikasi produk, menemukan pasar baru, dan berinvestasi dalam teknologi akan menjadi kunci untuk membantu bisnis Korea mengatasi masa sulit ini.
BoK telah memberikan rekomendasi khusus berikut ini bagi pelaku bisnis ekspor dalam konteks menghadapi tantangan dari situasi ekonomi AS:
Siapkan rencana respons yang fleksibel: Bisnis ekspor disarankan untuk menyiapkan rencana yang fleksibel agar dapat beradaptasi dengan cepat terhadap fluktuasi pasar dan meminimalkan risiko.
Diversifikasi produk: Diversifikasi produk membantu mengurangi ketergantungan pada industri tertentu, sehingga meningkatkan akses ke berbagai pasar dan meminimalkan dampak negatif dari fluktuasi dalam satu industri.
Menemukan pasar baru: Menemukan dan memperluas pasar baru akan membantu mengurangi dampak fluktuasi di pasar ekspor saat ini, serta menciptakan peluang pertumbuhan baru bagi bisnis.
Berinvestasi dalam teknologi: Berinvestasi dalam teknologi baru, terutama kecerdasan buatan (AI) dan teknologi canggih lainnya, membantu meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan daya saing di pasar internasional.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/xuat-khau-han-quoc-doi-dien-voi-thach-thuc-tu-kinh-te-my-283747.html
Komentar (0)