
Amerika memiliki kelas baru investor remaja.
Mizu Pope, 13 tahun, dari Massachusetts, belum cukup umur untuk memilih atau mengemudi. Namun, ia sudah berdagang saham setiap minggu - melalui rekening kustodian yang dikelola oleh ibunya. Mizu Pope mengatakan ia ingin membeli saham di perusahaan-perusahaan yang produknya ia kenal, seperti Netflix dan McDonald's.
Hal ini mencerminkan tren baru yang muncul di AS: Generasi muda saat ini mengakses saham dan jenis investasi keuangan lainnya sejak dini, tidak hanya untuk "mencobanya", tetapi juga untuk mempersiapkan tujuan keuangan penting seperti membeli rumah, mengumpulkan dana pensiun, atau kebebasan finansial.
Yang luar biasa adalah pergeseran ini bukanlah sesuatu yang acak. Hal ini mencerminkan fase baru dalam perekonomian AS, di mana "budaya investor" menyebar dari orang dewasa ke remaja - sebuah kelas calon investor yang dibina sejak usia 13, 14 tahun.
Di usia 14 tahun, Sophia Castiblanco dari Chicago juga mulai menghasilkan uang sebagai kreator konten media sosial. Tiga tahun lalu, orang tuanya mendorongnya untuk menginvestasikan sebagian pendapatannya alih-alih menyimpan semua uangnya dalam bentuk tunai. Kini, ia menginvestasikan ribuan dolar di rekening yang didirikan ayahnya di Charles Schwab, Edward Jones, dan Robinhood. Ia sering mengunggah video berisi nasihat investasi di media sosial.
Sophia Castiblanco, seorang investor saham, berkata: "Investasi saham jelas merupakan bagian penting dari kesuksesan saya. Pertama-tama, tidak ada batasan usia minimum untuk mulai berinvestasi. Anda dapat membuka rekening kustodian kapan pun, sehingga Anda dapat berinvestasi atas nama orang tua. Saya selalu memiliki jiwa kewirausahaan dan bersedia mengambil risiko."
Di AS, platform investasi untuk anak-anak, seperti Greenlight, mengalami peningkatan yang mengejutkan, dengan jumlah perdagangan yang dilakukan oleh anak di bawah umur naik 77% dibandingkan dua tahun lalu.
Alasannya adalah pengaruh orang tua—generasi yang menyesal terlambat memulai dan tidak ingin anak-anak mereka tertinggal. Selain itu, di AS, keuangan pribadi telah menjadi mata pelajaran yang populer, dan pada tahun 2031, 30 negara bagian diperkirakan akan menerapkannya sebagai kurikulum wajib. Alasan lainnya datang dari generasi remaja yang ingin mencapai kebebasan finansial dan pensiun dini.
Sumber: https://vtv.vn/xu-huong-dau-tu-som-xuat-hien-trong-gioi-tre-my-100251204103046039.htm






Komentar (0)