| Vietnam menekankan bahwa UNCLOS 1982 adalah satu-satunya dasar hukum yang secara komprehensif dan menyeluruh mengatur ruang lingkup hak-hak maritim. (Foto: Hoang Hong) |
Oleh karena itu, Ibu Pham Thu Hang menyatakan bahwa posisi Vietnam telah diungkapkan dalam pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri pada tanggal 12 Juli 2016, 12 Juli 2021, dan 15 Juli 2023.
Kebijakan Vietnam yang konsisten dan jelas adalah bahwa sengketa maritim harus diselesaikan melalui cara damai , dengan menghormati sepenuhnya proses diplomatik dan hukum, dan tanpa penggunaan atau ancaman kekerasan, sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS 1982).
"Pihak-pihak yang terlibat perlu menghormati hak-hak negara lain dan sepenuhnya melaksanakan kewajiban hukum mereka sebagaimana diatur dalam UNCLOS 1982, bekerja sama dan memberikan kontribusi positif dan praktis untuk menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan, keselamatan, kebebasan navigasi dan penerbangan, serta ketertiban di Laut Cina Selatan berdasarkan hukum internasional," kata Juru Bicara Pham Thu Hang.
Sebagai negara penandatangan UNCLOS dan negara pantai Laut Cina Selatan, Vietnam menekankan bahwa UNCLOS 1982 adalah satu-satunya dasar hukum yang secara komprehensif dan menyeluruh mengatur ruang lingkup hak-hak maritim.
Klaim maritim negara-negara anggota UNCLOS 1982 harus sesuai dengan ketentuan UNCLOS 1982. Negara-negara perlu sepenuhnya menghormati kedaulatan , hak kedaulatan, dan yurisdiksi negara-negara pantai yang ditetapkan sesuai dengan UNCLOS 1982.
Sumber: https://baoquocte.vn/yeu-sach-bien-cua-cac-quoc-gia-phai-phu-hop-voi-quy-dinh-cua-unclos-1982-321321.html






Komentar (0)