Menunggu lahan pemukiman kembali

Menurut refleksi dari Bapak Nguyen Huu Dinh (lahir tahun 1989, tinggal di permukiman Long Son, kecamatan Bac Son, kota Sam Son), untuk melaksanakan proyek investasi membangun jalan Ba ​​Trieu, kota Sam Son (sekarang kota Sam Son), pemerintah setempat telah memutuskan untuk mereklamasi lahan untuk proyek tersebut.

Pada tanggal 18 April 2012, Komite Rakyat kota Sam Son memutuskan untuk mengambil kembali tanah (tahap 1) dari keluarga Ibu Cao Thi Lien (ibu dari Bapak Dinh) dengan luas tanah pemukiman 120 meter persegi.

Pada bulan Maret 2013, kota memutuskan untuk mereklamasi lahan (tahap 2) dari keluarga Ibu Lien, seluas 72 meter persegi. Total luas kedua tahap tersebut adalah 192 meter persegi. Lahan tersebut telah mendapatkan sertifikat hak guna lahan (LURC) dari Komite Rakyat kota Sam Son pada tahun 2004.

W-a1hhhhhhhhh.jpg
Selama 12 tahun terakhir, keluarga Tn. Dinh tidak diberi tanah pemukiman kembali.

Dengan luas lahan yang telah dipulihkan di atas, keluarga Ibu Lien mendapatkan 2 petak relokasi seluas 200 m². Lokasi di petak 37, lembar peta 21 - Kelurahan HSĐC Bac Son pada tahun 2010 (sebelah barat rumah adat lingkungan Dong Xuan).

Pada tahun 2014, keluarga Ibu Lien memenuhi kewajiban keuangan mereka untuk tanah relokasi seluas 200 meter persegi dan membayar 160 juta VND untuk selisih luas tanah sebesar 8 meter persegi. Namun, sejak saat itu, keluarganya belum menerima tanah tersebut.

Bapak Dinh mengatakan bahwa selama 12 tahun terakhir, ibunya telah berkali-kali mendatangi Komite Rakyat Kelurahan dan Kota Sam Son untuk meminta tanah, tetapi tidak ada yang menyelesaikan masalah tersebut. Saat ini, ibunya sudah tua dan lemah (menderita kanker) dan tidak dapat pergi lagi, sehingga ia telah mengizinkannya untuk terus meminta tanah bagi keluarganya.

"Keluarga saya telah memenuhi semua kewajiban keuangannya kepada Negara, tetapi saya tidak mengerti mengapa pemerintah kota belum memberikan tanah kepada keluarga saya untuk digunakan. Selama 12 tahun terakhir, tiga generasi (termasuk empat saudara laki-laki yang sudah menikah) terpaksa tinggal bersama di rumah yang bobrok," kata Bapak Dinh.

W-a2hhhhhhhhhhhhhhhh.jpg
Tanah milik keluarganya sebelumnya disita untuk melaksanakan proyek pembangunan jalan Ba ​​Trieu.

Terkait dengan kejadian tersebut di atas, Ketua Panitia Rakyat Kelurahan Bac Son telah berkali-kali menyampaikan dokumen kepada Pemerintah Kota Sam Son perihal penyerahan tanah relokasi kepada keluarga Ibu Lien, namun hingga saat ini belum juga terselesaikan.

Profil baru ditemukan

Menurut Bapak Dinh, selama bertahun-tahun Kota Sam Son belum menyelesaikan masalah tanah keluarganya, sehingga beliau terpaksa mengajukan petisi kepada Sekretaris dan Ketua Komite Rakyat Provinsi Thanh Hoa untuk meminta "bantuan". Setelah menerima petisi tersebut, Ketua Komite Rakyat Provinsi memerintahkan Kota Sam Son untuk memberikan klarifikasi.

W-a3hhhhhhhhhhhh.jpg
Dua bidang tanah pemukiman di sebelah rumah adat belum diserahkan kepada keluarga Ibu Lien.

Menurut laporan yang dikirim ke Komite Rakyat Provinsi oleh Tn. Nguyen Ngoc Bich - Wakil Ketua Komite Rakyat Kota Sam Son, setelah meninjau isi permohonan keluarga Ny. Lien, kota tersebut menyelenggarakan pemeriksaan dan peninjauan dokumen.

Laporan tersebut menyatakan: "Para petugas yang menjalankan tugas pada tahun 2013 telah pindah tugas atau pensiun, dan beberapa telah meninggal dunia. Di sisi lain, kantor pusat badan tersebut telah berpindah berkali-kali, dan baru sekarang kota menemukan dokumen terkait kasus pengambilalihan lahan keluarga Ibu Lien."

Pada tanggal 1 Desember 2023, Ketua Komite Rakyat Kota mengeluarkan pemberitahuan yang menerima pengaduan dan memutuskan untuk membentuk tim untuk memverifikasi isi pengaduan.

W-a4hhhhhhhhh.jpg
Saat ini, tiga generasi keluarga Ibu Lien tinggal di rumah bobrok.

Berbicara dengan reporter VietNamNet, Tn. Mai Luong Ngoc - Kepala Inspektur Kota Sam Son mengatakan bahwa sebuah tim telah dibentuk untuk memverifikasi insiden di atas.

Melalui verifikasi awal, tim inspeksi menemukan bahwa dalam kasus keluarga Ibu Lien, syarat-syarat alokasi lahan pemukiman kembali sudah cukup beralasan. Namun, hal tersebut masih berkaitan dengan masalah penetapan biaya penggunaan lahan, sehingga tim segera melaporkannya kepada Ketua Komite Rakyat Kota untuk menyelidiki masalah tersebut.

"Ini masalah lama. Kami meminta pendapat para pemimpin, serta berkonsultasi dengan departemen, cabang, dan Komite Rakyat Provinsi untuk memastikan alokasi lahan kepada rumah tangga sesuai dengan peraturan," ujar Bapak Ngoc.