Bayi-bayi baru lahir tersebut dirawat di kota Rafah, Mesir, di selatan Gaza. Mohamed Zaqout, direktur rumah sakit Gaza, mengatakan bayi-bayi tersebut menderita dehidrasi, hipotermia, dan beberapa kasus sepsis. Ia menambahkan empat bayi lainnya telah meninggal dua hari sebelumnya.
Gambar-gambar yang dirilis Israel menunjukkan orang-orang bersenjata yang diyakini berasal dari Hamas mengawal para sandera ke rumah sakit Al Shifa setelah serangan pada 7 Oktober. Foto: Reuters
Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengunjungi Rumah Sakit Al Shifa mengatakan sebagian besar pasien yang tersisa berada dalam kondisi kritis, menderita infeksi dan luka bakar. Rencana evakuasi mereka diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Pada 19 November, militer Israel menyatakan memiliki bukti kuat untuk mendukung klaimnya bahwa Hamas memiliki pos komando besar di bawah rumah sakit Al Shifa. Israel telah menjadikan rumah sakit tersebut target utama dalam perang untuk mengakhiri kekuasaan Hamas di Gaza.
Militer mengatakan telah menemukan terowongan sepanjang 55 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter di bawah kompleks rumah sakit. Terowongan tersebut dilengkapi tangga, pintu anti-ledakan, dan lubang tembak yang kemungkinan digunakan oleh penembak jitu.
Quoc Thien (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)