Mengonsumsi makanan berikut secara teratur dapat membantu mencegah kanker prostat:
Kacang kedelai mengurangi pertumbuhan sel kanker prostat
Kedelai mengandung isoflavon, senyawa mirip estrogen yang berasal dari tumbuhan. Isoflavon bukanlah hormon, tetapi dapat berinteraksi sedikit dengan reseptor estrogen, sehingga memengaruhi sinyal endokrin tubuh. Studi laboratorium telah menunjukkan bahwa isoflavon memperlambat pertumbuhan sel kanker, termasuk kanker payudara, prostat, dan usus besar.

Isoflavon dalam kacang kedelai dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker.
FOTO: AI
Untuk memanfaatkan isoflavon dari kedelai secara efektif, sebaiknya prioritaskan makanan yang diproses minimal seperti kedelai utuh, tahu, atau susu kedelai. Sumber-sumber ini mengandung kadar isoflavon alami tertinggi.
Saat menyiapkan makanan, hindari menggoreng pada suhu yang sangat tinggi, karena panas dapat mengurangi kandungan isoflavon. Sebaliknya, mengukus, merebus, atau memasak sebentar akan membantu mengawetkan senyawa-senyawa ini dengan lebih baik.
Tomat
Tomat mengandung likopen, suatu pigmen karotenoid. Zat ini merupakan kelompok zat yang menghasilkan warna merah, jingga, dan kuning alami bagi tumbuhan. Zat-zat ini penting bagi kesehatan manusia, larut dalam minyak, dan memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, menurut situs web kesehatan Healthline (AS).
Likopen telah terbukti mengurangi stres oksidatif, mengatur sinyal pertumbuhan sel, dan mengurangi peradangan kronis, yang semuanya terkait dengan perkembangan kanker, termasuk kanker prostat .
Orang-orang sebaiknya memprioritaskan konsumsi tomat yang dimasak atau diolah, seperti saus tomat. Memasak pada suhu tinggi dan dengan minyak membantu melepaskan dan meningkatkan penyerapan likopen.
Brokoli
Brokoli kaya akan glukosinolat dan sulforafan, yang telah terbukti dalam berbagai penelitian dapat menghambat pertumbuhan kanker dan mengaktifkan sistem detoksifikasi seluler.
Metode memasak memengaruhi kadar sulforafan dalam brokoli. Memakannya mentah atau mengukusnya sebentar selama 2-3 menit biasanya lebih baik dalam mempertahankan kandungan aktif ini. Mengukusnya sebentar bahkan dapat meningkatkan kadar sulforafan.
Teh hijau
Teh hijau mengandung katekin, yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi serta mengurangi risiko kanker. Dalam uji klinis yang dipublikasikan di jurnal Cancer Prevention Research , para ilmuwan melakukan uji klinis terhadap pria dengan lesi prostat prakanker. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak katekin dari teh hijau dapat mengurangi risiko lesi berkembang menjadi kanker.
Oleh karena itu, teh hijau menjadi makanan sehat untuk diet pria. Namun, jika pria memiliki penyakit penyerta atau rutin mengonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika ingin mengonsumsi teh hijau secara teratur. Hal ini membantu menghindari risiko interaksi obat, terutama saat mengonsumsi teh hijau dalam kapsul ekstrak dosis tinggi, menurut Healthline .
Sumber: https://thanhnien.vn/4-mon-an-hang-ngay-giup-giam-nguy-co-ung-thu-tuyen-tien-liet-185251120124437847.htm






Komentar (0)