Salah satu poin utama dalam reformasi gaji adalah menghapuskan gaji pokok dan mengatur ulang rezim tunjangan saat ini.
Menurut Resolusi 27-NQ/TW tahun 2018 dari Komite Eksekutif Pusat, struktur gaji baru meliputi: Gaji pokok (mencakup sekitar 70% dari total dana gaji) dan tunjangan (mencakup sekitar 30% dari total dana gaji).
Selain itu, pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil diberikan bonus tambahan, dana bonus setara sekitar 10% dari total dana gaji setahun, tidak termasuk tunjangan.
Di samping itu, negara akan mengembangkan dan mengumumkan sistem gaji baru sesuai dengan posisi pekerjaan, jabatan, dan posisi kepemimpinan untuk menggantikan sistem gaji saat ini; mengubah gaji lama menjadi gaji baru, dengan memastikan bahwa gaji tersebut tidak lebih rendah dari gaji saat ini.
Sehubungan dengan itu, disusunlah tabel gaji jabatan yang berlaku bagi kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan pimpinan (dipilih dan diangkat) dalam sistem politik dari tingkat pusat sampai tingkat komunal.
Tabel gaji ini disusun berdasarkan asas bahwa besaran gaji harus mencerminkan hierarki dalam sistem politik; besaran gaji untuk suatu jabatan pimpinan harus didasarkan pada jabatan tersebut; apabila seseorang menduduki banyak jabatan, maka yang berhak menerima gaji yang paling tinggi; apabila jabatan pimpinan yang sederajat, maka yang berhak menerima gaji yang sama; besaran gaji seorang pimpinan yang lebih tinggi harus lebih tinggi daripada gaji seorang pimpinan yang lebih rendah;
Reformasi gaji dalam semangat Resolusi 27 untuk meningkatkan pendapatan kader, pegawai negeri sipil dan pegawai negeri (Foto: Hoa Le)
Tetapkan tingkat gaji untuk setiap jabatan yang setara; jangan mengelompokkan kementerian, cabang, badan, komite, dan yang setara di tingkat Pusat saat menyusun tabel gaji untuk jabatan di tingkat Pusat; jangan membedakan tingkat gaji yang berbeda untuk jabatan pimpinan yang sama sesuai dengan klasifikasi unit administratif di tingkat daerah, tetapi laksanakan melalui rezim tunjangan.
Klasifikasi posisi kepemimpinan yang setara dalam sistem politik untuk merancang tabel gaji untuk jabatan diputuskan oleh Politbiro setelah melapor kepada Komite Eksekutif Pusat.
Di samping itu, akan ada tabel gaji profesi dan teknis menurut pangkat dan jabatan profesi PNS yang berlaku bagi PNS dan pegawai negeri sipil yang tidak menduduki jabatan pimpinan; masing-masing pangkat dan jabatan profesi PNS mempunyai banyak jenjang gaji.
Tabel gaji ini disusun berdasarkan asas bahwa tingkat gaji sama untuk tingkat kompleksitas pekerjaan yang sama; kondisi kerja lebih tinggi dari biasanya dan insentif karier dilaksanakan melalui sistem tunjangan berbasis karier; mengatur ulang golongan pangkat dan jumlah jenjang dalam jabatan pegawai negeri sipil, jabatan profesi pegawai negeri sipil, dan mendorong pegawai negeri sipil untuk meningkatkan kualifikasi dan keterampilan profesionalnya.
Pengangkatan dalam pangkat atau gelar profesi pegawai negeri sipil wajib dikaitkan dengan jabatan dan struktur pangkat dan gelar profesi pegawai negeri sipil yang dilaksanakan oleh instansi, organisasi, atau unit yang mengelola pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil.
Menyusun 3 tabel gaji bagi angkatan bersenjata, yaitu: 1 tabel gaji bagi perwira militer, perwira menengah, dan bintara polisi profesional (berdasarkan jabatan, jabatan, dan pangkat atau golongan); 1 tabel gaji bagi prajurit profesional dan perwira polisi teknis, dan 1 tabel gaji bagi pegawai pertahanan dan pegawai polisi (yang korelasi gaji angkatan bersenjata dibandingkan dengan pegawai negeri sipil administratif dipertahankan seperti saat ini).
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)