1. Siapakah mahasiswa Vietnam pertama yang kuliah di Universitas Harvard pada tahun 1960-an?
- Tran Van Khe0%
- Ngo Vinh Long0%
- Pham Duy0%
- Nguyen Hien Le0%
Menurut The New York Times , Profesor Ngo Vinh Long adalah mahasiswa Vietnam pertama yang belajar di Universitas Harvard pada tahun 1960-an.
Ia datang ke Amerika Serikat pada awal 1960-an sebagai siswa pertukaran pelajar SMA di Missouri. Ia kemudian kuliah di Universitas Harvard, tempat ia meraih gelar sarjana dan doktoral. Selama kuliah di Harvard, Ngo Vinh Long dianggap sebagai salah satu tokoh anti-perang paling terkemuka di komunitas Vietnam di Amerika Serikat.
Ngo Vinh Long lahir pada 10 April 1944 di Provinsi Vinh Long. Semasa kecil, orang tuanya menentang perang dan harus mengungsi berkali-kali, meninggalkannya untuk mengasuh tujuh adiknya. Keluarganya begitu miskin sehingga "sering kali tidak cukup makanan", dan "mungkin itulah sebabnya saya sekitar 15 cm lebih pendek dari ayah saya", katanya suatu ketika.
2. Pekerjaan apa yang Anda lakukan sebelum belajar di luar negeri di AS?
- Guru sekolah dasar0%
- penerjemah buku bahasa Inggris0%
- Kartografer untuk Angkatan Darat AS0%
- Sekretaris untuk sebuah surat kabar0%
Pada usia 16 tahun, Ngo Vinh Long direkrut oleh militer AS sebagai penerjemah dan kartografer. Harapannya menerima pekerjaan ini adalah untuk membantu Amerika menggambar peta yang akurat, agar tidak mengebom target atau desa yang salah dengan hanya melibatkan warga sipil.
Namun, setelah menyaksikan kehancuran dan ketidakadilan perang, ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan ini pada tahun 1962 dan bergabung dengan gerakan mahasiswa anti-perang.
3. Bagaimana Anda belajar bahasa Inggris saat masih kecil?
- Belajar mandiri melalui radio BBC0%
- Belajar dengan guru Amerika di Saigon0%
- Berjalan kaki sejauh 160 km bersama ayah untuk membeli buku bahasa Inggris, lalu membaca dan menghafalnya bersama-sama0%
- Dikirim ke Filipina untuk belajar0%
Pada usia 6 tahun, Ngo Vinh Long dan ayahnya berjalan kaki sejauh 160 km dari kampung halaman mereka ke Saigon untuk membeli novel berbahasa Inggris karya Charles Dickens. Mereka berdua menghabiskan setahun penuh membaca dan menghafal setiap kalimat dari Great Expectations . "Kami menghafal setiap kata, setiap kalimat, setiap halaman. Begitulah cara saya belajar bahasa Inggris," kenangnya.
4. Tentang apakah buku inovatif pertama Anda yang diterbitkan saat Anda masih menjadi mahasiswa pascasarjana?
- Peran perempuan Vietnam dalam masyarakat dan revolusi pada masa kolonial0%
- Kehidupan petani Vietnam di bawah penjajahan Prancis0%
- Hubungan antara Amerika Serikat dan Indochina selama perang0%
- Sejarah Gerakan Kemerdekaan di Asia Tenggara0%
Menurut Historians.org (Asosiasi Sejarah Amerika), Profesor Ngo Vinh Long menerbitkan buku Before the Revolution: The Vietnamese Peasants under the French (MIT Press, 1973; dicetak ulang oleh Universitas Columbia pada tahun 1991) saat ia masih menjadi mahasiswa pascasarjana. Karya tersebut menganalisis secara mendalam aspek ekonomi, politik , budaya, dan ideologis rezim kolonial Prancis.
Ia juga penulis Vietnamese Women in Society and Revolution: The French Colonial Period (1974), yang mengkaji peran perempuan Vietnam di masa kolonial dan revolusi. Selain itu, ia turut menyunting buku tinjauan sejarah Coming to Terms: Indochina, the United States, and the War (1991), dan menulis bab pembuka tentang Vietnam.
5. Pada tahun 1985, di mana ia mulai mengajar di AS?
- Universitas Harvard0%
- Universitas Brown0%
- Universitas Maine0%
- Universitas Michigan0%
Sejak 1985, Ngo Vinh Long telah menjadi profesor Sejarah di Universitas Maine. Ia mengajar banyak mata kuliah tentang sejarah Asia dan dicintai serta dihormati oleh rekan kerja dan mahasiswanya. Ia tetap mengabdi di universitas tersebut hingga akhir hayatnya, menjadi salah satu cendekiawan Vietnam dan Asia Tenggara yang diakui secara internasional.
6. Pada tahun 2000-2001, peran apa yang Anda mainkan saat kembali ke Vietnam?
- Berpartisipasi dalam seminar ilmiah0%
- Mengajar di Hanoi sebagai Penerima Beasiswa Fulbright0%
- Penelitian di Perpustakaan Nasional0%
- Menulis buku teks sejarah0%
Selama bertahun-tahun, Profesor Ngo Vinh Long secara rutin kembali ke Vietnam untuk mengajar dan melakukan pertukaran akademis. Khususnya, pada tahun 2000-2001, beliau menjadi penerima beasiswa Fulbright yang mengajar langsung di Hanoi dan memberikan pengetahuan serta pengalaman penelitian kepada mahasiswa di Vietnam.
Profesor Ngo Vinh Long meninggal dunia pada 12 Oktober 2022 di Bangor, Maine (AS). Dalam artikel peringatan yang diterbitkan di rubrik Perspektif Asosiasi Sejarah Amerika, beliau disebut sebagai sejarawan dengan pola pikir terbuka dan multidimensi, selalu mencari solusi berdasarkan prinsip, fleksibel dalam menghadapi keadaan, namun teguh dalam visi dunia yang damai dan adil.
Sumber: https://vietnamnet.vn/ai-la-sinh-vien-viet-dau-tien-theo-hoc-dai-hoc-tai-harvard-tu-thap-nien-1960-2445840.html






Komentar (0)