Sebagian orang percaya bahwa mengonsumsi kulit buah membantu kita menyerap lebih banyak vitamin dan serat. Namun, sebagian lainnya khawatir tentang kotoran atau pestisida yang mungkin masih menempel pada kulit buah.
Pada kenyataannya, apakah buah dan sayuran perlu dikupas sebelum dimakan atau tidak bergantung pada banyak faktor seperti jenis buah, cara penanamannya, dan kondisi kesehatan individu.
Beberapa buah dapat dimakan bersama kulitnya setelah dicuci. Namun, untuk buah-buahan dengan kulit yang tebal dan keras, atau yang sering mengandung pestisida dalam kadar tinggi, pengupasan diperlukan, menurut situs web kesehatan Health News .
Kulit anggur mengandung konsentrasi senyawa fenolik 15% lebih tinggi dibandingkan dengan daging buahnya.
Nutrisi dalam kulit buah dan sayuran
Menurut penelitian, biji dan kulit buah serta sayuran kaya akan nutrisi penting dan senyawa bioaktif.
Kulit beberapa buah, seperti anggur, mengandung konsentrasi senyawa fenolik yang 15% lebih tinggi daripada daging buahnya. Senyawa tumbuhan ini memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri dalam tubuh.
Kandungan fenolik total pada kulit buah pir, persik, dan apel dua kali lipat lebih tinggi daripada buah yang sudah dikupas. Dan kandungan serat pada kulit apel lebih tinggi daripada pada daging buahnya.
Menurut sebuah laporan dari Universitas Kentucky (AS), apel mentah dengan kulitnya mengandung 332% lebih banyak vitamin K, 142% lebih banyak vitamin A, dan 115% lebih banyak vitamin C daripada apel yang sudah dikupas.
Kentang rebus dengan kulitnya mengandung hingga 175% lebih banyak vitamin C, 115% lebih banyak kalium, dan 111% lebih banyak folat dibandingkan kentang tanpa kulit.
Namun, tidak semua orang dapat mengonsumsi kulit buah dan sayuran. Beberapa orang mungkin alergi terhadap jenis kulit tertentu, terutama mereka yang menderita Sindrom Alergi Serbuk Sari (PFAS).
Beberapa buah perlu dikupas karena tidak dapat dimakan atau sulit dicerna, seperti nanas, pepaya, dan alpukat.
Residu pestisida dalam produk pertanian
Banyak orang khawatir mengonsumsi buah dan sayuran beserta kulitnya karena takut akan residu pestisida. Padahal, kulit buah seringkali mengandung lebih banyak pestisida daripada daging buah di dalamnya. Oleh karena itu, mengupas kulit buah merupakan cara efektif untuk menghilangkan sebagian besar pestisida tersebut.
Namun, hanya mengonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah besar yang mengandung residu pestisida yang dapat membahayakan kesehatan. Mengonsumsi beberapa buah atau sayuran setiap hari biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Sebagai alternatif, Anda bisa mengonsumsi produk organik. Buah dan sayuran ini biasanya bebas dari bahan kimia sintetis.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan untuk mencuci semua buah, termasuk buah organik, sebelum dimakan. Hal ini membantu meminimalkan risiko penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Buah dan sayuran ini bisa dimakan bersama kulitnya.
Banyak buah dan sayuran dapat dimakan bersama kulitnya tanpa membahayakan kesehatan, seperti beri, anggur, pir, persik, plum, aprikot, apel, mentimun, kiwi, terong, dan kentang.
Sebaliknya, Anda harus mengupas beberapa produk pertanian karena tidak dapat dimakan atau sulit dicerna, seperti nanas, pepaya, mangga, leci, pisang, alpukat, semangka, bawang putih, dan bawang merah.
Sumber: https://thanhnien.vn/an-trai-cay-rau-cu-chua-got-vo-co-tot-cho-suc-khoe-185241010151621929.htm






Komentar (0)