Tabung uranium yang dikirim dari Rusia dibongkar di pelabuhan Dunkirk, Prancis, pada Maret 2023. (Sumber: AFP) |
AFP mengutip pernyataan dari Departemen Keamanan Energi dan Emisi Nol Bersih Inggris yang menyatakan bahwa penerapan program HALEU akan memungkinkan negara tersebut memasok bahan bakar nuklir khusus ke dunia untuk "menggantikan" Rusia dari pasar energi global.
Menurut Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), saat ini, hanya satu perusahaan Rusia yang memproduksi bahan bakar khusus ini dalam skala komersial.
Dengan meluncurkan produksi HALEU-nya sendiri, Inggris berharap dapat menggantikan Rusia sebagai satu-satunya produsen komersial bahan bakar tersebut di dunia, kata Claire Coutinho.
Pabrik produksi HALEU diperkirakan beroperasi pada awal tahun 2030-an di Inggris.
Menekankan pentingnya program ini bagi ketahanan energi domestik dan internasional, Menteri Claire Coutinho mengatakan program ini dibangun berdasarkan keunggulan kompetitif Inggris.
Investasi penting sebesar £300 juta merupakan bagian dari rencana untuk menyediakan hingga 24GW tenaga nuklir pada tahun 2050, setara dengan 25% kebutuhan listrik Inggris.
HALEU memiliki konsentrasi isotop fisil U-235 sebesar 5%-20%, cocok untuk pembangkit listrik tenaga nuklir generasi baru yang menggunakan reaktor modular kecil (SRM).
Peningkatan investasi dalam bahan bakar nuklir dipandang sebagai bagian dari strategi transisi energi yang bertujuan untuk mendapatkan 95% listrik Inggris dari sumber rendah karbon pada tahun 2030 dan emisi nol bersih pada tahun 2035.
Inggris juga merupakan salah satu dari lebih dari 20 negara, termasuk AS, Prancis, dan Korea Selatan, yang telah berjanji untuk melipatgandakan tenaga nuklir global pada tahun 2050 sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)