Apple menghapus fitur perlindungan data di Inggris

Apple telah menghapus fitur enkripsi tercanggihnya dari data cloud di Inggris, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai respons terhadap permintaan pemerintah untuk mengakses data pengguna.

Perubahan ini memengaruhi Perlindungan Data Lanjutan (ADP), yang memperluas enkripsi ujung ke ujung ke berbagai data cloud. Apple menyatakan fitur ini tidak lagi tersedia di Inggris untuk pengguna baru. Mereka yang mencoba mengaktifkannya akan menerima pesan kesalahan mulai 21 Februari, dan pengguna yang sudah ada pada akhirnya harus menonaktifkan fitur keamanan tersebut.

Apple baru saja menghapus fitur enkripsi keamanan tercanggih untuk data cloud di Inggris atas permintaan pemerintah Inggris.

Langkah ini berarti cadangan iCloud di Inggris tidak akan lagi memiliki tingkat enkripsi tersebut, yang memungkinkan Apple mengakses data pengguna dalam beberapa kasus yang tidak dapat dilakukan sebelumnya, seperti salinan iMessage dan menyerahkannya kepada pihak berwenang jika diwajibkan secara hukum. Dengan enkripsi ujung ke ujung yang aktif, bahkan Apple pun tidak dapat mengakses data tersebut.

"Keputusan Apple untuk menonaktifkan fitur ini bagi pengguna di Inggris mungkin merupakan satu-satunya respons yang masuk akal saat ini, tetapi hal ini menempatkan pengguna pada risiko kebocoran data dan menghilangkan teknologi penting yang melindungi privasi," ujar Andrew Crocker, direktur pengawasan di Electronic Frontier Foundation.

Pemerintah dan perusahaan teknologi besar telah lama terlibat dalam pertempuran atas enkripsi yang kuat untuk melindungi komunikasi pengguna, yang dipandang pihak berwenang sebagai hambatan besar bagi program pengawasan massal dan pemberantasan kejahatan.

Rencana awal untuk mengizinkan pengguna Apple mengenkripsi sepenuhnya cadangan perangkat mereka ke layanan iCloud dibatalkan sekitar tahun 2018 setelah adanya keluhan FBI, tetapi perusahaan akhirnya melanjutkan praktik tersebut pada tahun 2022.

“Akses yang sah terhadap bukti digital dan intelijen ancaman semakin terkikis,” kata Biro Investigasi Federal (FBI) di situs webnya.

Apple telah lama mengatakan tidak akan pernah membangun apa yang disebut pintu belakang ke dalam layanan atau perangkat terenkripsi, karena setelah dibuat, pintu belakang tersebut dapat dieksploitasi oleh peretas di luar pemerintahan, pandangan yang dianut oleh para pakar keamanan.

"Pada akhirnya, begitu sebuah pintu terpasang, hanya masalah waktu sebelum ditemukan dan digunakan secara jahat. Menghapus ADP bukan sekadar konsesi simbolis, tetapi benar-benar melemahkan keamanan iCloud bagi pengguna di Inggris," ujar Oli Buckley, profesor keamanan siber di Universitas Loughborough di Inggris.

Data yang dienkripsi sebelum Apple meluncurkan layanan perlindungan pada akhir tahun 2022, seperti kata sandi dan layanan pesan iMessage dan FaceTime, akan tetap dienkripsi.

Perubahan ini tidak memengaruhi enkripsi data yang disimpan langsung di perangkat, tetapi di era koleksi foto besar, riwayat pesan besar-besaran, dan peningkatan ponsel yang sering terjadi, banyak pengguna merasa tidak praktis untuk menyimpan semua data mereka hanya di perangkat.

Menyimpan hanya pada perangkat juga berarti bahwa jika perangkat hilang atau rusak, semua data pengguna dapat hilang, yang menyebabkan banyak, jika tidak sebagian besar, konsumen memilih beberapa bentuk cadangan cloud yang sekarang lebih mudah diakses oleh otoritas Inggris.

Sumber: https://www.baogiaothong.vn/apple-go-bo-tinh-nang-bao-ve-du-lieu-tai-anh-192250222110123893.htm