Arab Saudi berencana menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 di musim panas, bukan di musim dingin seperti negara tetangganya, Qatar.
Al Faisal menguraikan langkah-langkah untuk mendinginkan udara di tempat-tempat penyelenggaraan Piala Dunia, termasuk stadion, tempat latihan, dan ruang penggemar. Menteri olahraga Saudi itu mengatakan bahwa ia bertekad untuk menyelenggarakan "Piala Dunia terbaik yang pernah ada".
Ronaldo (tengah) merayakan golnya dalam kemenangan Al Nassr 4-1 atas Al Riyadh di Liga Pro Saudi pada malam 8 Desember, di Stadion Al Awwal, Riyadh, Arab Saudi. Foto: Al Nassr
Sebelumnya, Presiden Federasi Sepak Bola Arab Saudi, Yasser Al Misehal, juga menyebutkan kemungkinan penyelenggaraan di musim panas. Pejabat ini berharap teknologi akan membuat perbedaan dibandingkan turnamen sebelumnya.
"Saat ini, ada banyak teknologi baru yang membantu mendinginkan, atau menambahkan pendingin udara di stadion," kata Al Misehal. "Selain itu, banyak kota di negara kita memiliki suasana yang luar biasa di musim panas."
Menurut AccuWeather , suhu luar ruangan di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, pada musim panas mencapai 50 derajat Celcius. Klub-klub di negara ini sering menghindari bermain selama periode ini. Saat bermain di musim lain, mereka juga memprioritaskan bermain di malam hari untuk menghindari kehilangan energi. Pada tahun 2022, negara tetangga Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia di musim dingin, dengan suhu berkisar antara 18 hingga 24 derajat Celcius.
Pada tanggal 4 Oktober, FIFA mengumumkan akan menerima tawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, tetapi menetapkan batas waktu hingga 31 Oktober. Karena waktu persiapan yang singkat, banyak negara tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan diri. Setelah Australia menarik diri, Arab Saudi menjadi satu-satunya negara yang mengajukan tawarannya tepat waktu. Mereka juga menjadi negara Timur Tengah kedua yang menjadi tuan rumah Piala Dunia, setelah Qatar.
Pada tahun 2023, Arab Saudi menggemparkan pasar transfer dengan menawarkan gaji mulai dari puluhan hingga ratusan juta dolar per tahun. Terpikat oleh tawaran uang tersebut, banyak bintang top pindah untuk bermain di klub-klub di negara ini, seperti Cristiano Ronaldo, Sadio Mane, Aymeric Laporte dari Al Nassr, Neymar, Ruben Neves, Yassine Bounou dari Al Hilal, atau Karim Benzema, N'Golo Kante, dan Fabinho dari Al Ittihad.
Thanh Quy (menurut Daily Mail )
Tautan sumber






Komentar (0)