Di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh, lebih dari 50% anak-anak dalam kelompok usia ini terkena kelainan refraksi, dengan miopia sebagai yang paling umum. Kebiasaan belajar yang salah dan penggunaan perangkat elektronik yang berlebihan adalah penyebab utamanya.

Kelainan refraksi pada anak-anak memerlukan intervensi dini dan efektif.
FOTO: THUY ANH
Informasi ini disampaikan oleh Dr. Dinh Thi Phuong Thuy, seorang dokter spesialis mata dan Direktur Rumah Sakit Dong Do, pada konferensi internasional tentang perawatan mata anak yang baru-baru ini diadakan di Hanoi. Konferensi tersebut, yang dihadiri oleh para ahli oftalmologi terkemuka internasional dan Vietnam, memberikan informasi terkini tentang kemajuan terbaru dalam skrining, perawatan, dan pengobatan penyakit mata pada anak-anak.
Menurut Dr. Thuy, anak-anak dapat mengalami banyak masalah mata, mulai dari kelainan refraksi umum seperti rabun dekat, rabun jauh, dan astigmatisme hingga kondisi yang lebih kompleks seperti ambliopia (mata malas), strabismus, dan glaukoma kongenital. Dari semua itu, ambliopia terjadi pada sekitar 1-5% anak di bawah usia 6 tahun.
Beberapa kasus juga membawa risiko konjungtivitis dan nistagmus, suatu kondisi yang menyebabkan gerakan mata yang tidak terkontrol dan mengancam penglihatan jika tidak segera diobati. Rumah Sakit Dong Do dan para mitranya akan membangun ekosistem oftalmologi modern, menerapkan teknik oftalmologi canggih di Vietnam untuk membantu mendeteksi dan melakukan intervensi dini pada anak-anak dengan gangguan penglihatan.
Sumber: https://thanhnien.vn/benh-mat-luoi-o-tre-nho-can-duoc-can-thiep-som-185250907184126063.htm










Komentar (0)