Mankai termasuk dalam famili duckweed, tumbuh di permukaan air tawar, dan memiliki bentuk seperti semanggi. Tanaman ini ditemukan di banyak tempat di Asia Tenggara, dan dikenal masyarakat Vietnam sebagai sumber makanan ternak dan ikan budidaya. Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini mengandung 9 jenis asam amino dan lebih dari 60 nutrisi, sehingga dianggap sebagai "makanan super" baru di abad ke-21.

Mankai tumbuh liar di Asia Tenggara, mengandung banyak nutrisi, dan diharapkan menjadi "makanan super" yang dapat menggantikan daging di era pola makan vegetarian (Foto: Getty).
Di Israel, mankai diproduksi dalam skala besar dalam bentuk bubuk. Bubuk mankai memiliki rasa yang netral dan dapat dengan mudah ditambahkan ke berbagai hidangan seperti smoothie, salad, sup, atau kue.
Mankai terbukti kaya protein, mengandung 9 asam amino esensial, setara dengan telur ayam. Penelitian dalam Nutrisi Klinis menunjukkan bahwa protein dalam mankai memiliki daya serap yang tinggi, setara dengan keju lunak dan protein dalam kacang-kacangan, sehingga membantu memperkuat otot dan memperbaiki sel secara efektif.
Mankai juga mengandung lebih dari 200 polifenol, sejenis senyawa tanaman antioksidan dan anti-inflamasi. Bahan-bahan aktif ini membantu menutrisi bakteri usus yang bermanfaat, meningkatkan mikrobioma, dan melindungi otak dengan mengurangi peradangan, meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif.
Sebuah studi dari tahun 2022 juga menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak polifenol dari mankai dan teh hijau membantu mengurangi penurunan kognitif, mencegah Alzheimer, sehingga meningkatkan manfaat otak yang luar biasa.
Mankai tidak hanya merupakan sumber protein, tetapi juga mengandung 60 nutrisi, termasuk zat besi yang dapat diserap secara hayati, serat, vitamin B12, vitamin K, vitamin A, vitamin E, folat, seng, dan asam lemak omega 3. 85 gram mankai hanya menyediakan 45 kalori, 5 gram protein, 4 gram serat, dan 1 gram lemak.
Karena semakin banyak orang beralih ke pola makan vegetarian, mankai mungkin menjadi salah satu pilihan utama untuk protein dan nutrisi.
Penelitian di PubMed menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan Mediterania yang kaya akan mankai dan teh hijau memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) yang lebih rendah, kadar kolesterol baik (HDL) yang lebih tinggi, dan penanda peradangan yang lebih rendah.
Selain itu, minum mankai sebagai pengganti makanan juga terbukti mengurangi kadar gula darah, menunda respons glukosa, dan mengurangi risiko hipoglikemia puasa.
Selain itu, mankai mendukung penurunan berat badan berkat kandungan proteinnya yang tinggi sehingga membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Dikombinasikan dengan olahraga, mankai membantu mengontrol berat badan dan metabolisme. Sayuran ini juga kaya akan lutein/zeaxanthin, yang membantu mengurangi peradangan dan melindungi retina.
Duckweed tidak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga baik untuk lingkungan. Tanaman air ini tumbuh dengan cepat, menghasilkan dua kali lipat hasil panennya setiap 72 jam dengan air tawar dan cahaya yang minimal.
Karena merupakan tanaman air tawar, mankai juga dapat dengan mudah ditanam secara hidroponik dengan menggunakan sebagian kecil air yang digunakan oleh kangkung, bayam, atau kedelai, yang berarti mankai dapat menyediakan sumber makanan kaya nutrisi sepanjang tahun tanpa memerlukan lahan subur.
Selain itu, tanaman ini dapat ditanam menggunakan air limbah yang telah disaring, yang merupakan solusi yang layak untuk mengatasi kelangkaan air global. Selain itu, sebagai sumber protein berkelanjutan, mankai dapat menjadi alternatif pengganti daging hewan, sejalan dengan tren pangan hijau saat ini.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/beo-tam-duoc-vi-nhu-sieu-thuc-pham-moi-cua-the-ky-21-20251026225641967.htm






Komentar (0)