(NLĐO) - Selama turnamen sepak bola yang diselenggarakan sekolah, sekelompok siswa terlibat perkelahian, mengakibatkan dua siswa laki-laki kelas 10 dilarikan ke rumah sakit.
Pada tanggal 21 Februari, Dewan Direksi SMA Le Hoan di distrik Duc Co, provinsi Gia Lai , sedang menyelidiki insiden di mana sekelompok siswa berkelahi, mengakibatkan dua siswa terluka dan dirawat di rumah sakit.
Menurut informasi awal, kemarin (20 Februari), SMA Le Hoan menyelenggarakan turnamen sepak bola putra antar tingkatan kelas. Dalam turnamen ini, tim kelas 10 C10 bermain melawan tim kelas 12 dan menang.
Dua siswa kelas sepuluh yang dipukuli dan dirawat di rumah sakit saat ini sedang dirawat oleh keluarga mereka di rumah sakit.
Setelah pertandingan, terjadi konflik dan perkelahian antara kedua tim dari kelas yang berbeda. Akibat insiden tersebut, VQH dan NTT (keduanya lahir tahun 2009, siswa kelas 10 C10) mengalami luka-luka dan harus dibawa ke Puskesmas Distrik Duc Co untuk perawatan darurat, dan kemudian dipindahkan ke Puskesmas Universitas Hoang Anh Gia Lai untuk perawatan lebih lanjut.
NTT menyatakan bahwa setelah pertandingan berakhir, sekelompok siswa laki-laki kelas 12 mendekatinya dan bertanya, "Apa yang tadi kamu katakan?" sehingga dia berbalik dan pergi. Ketika dia menoleh ke belakang, dia melihat teman sekelasnya, VQH, telah diserang. Melihat ini, NTT juga menaiki sepeda motornya dan mencoba melarikan diri, tetapi sekelompok 4-5 siswa kelas 12 mengejarnya, menendangnya, dan memukulinya dengan helm.
Menurut Ibu Nguyen Thi Thoa (ibu VQH), ketika mendengar kabar tersebut dan pergi ke rumah sakit, ia mendapati putranya mimisan, matanya memar, dan merasa pusing serta mual. NTT diperiksa oleh dokter dan ditemukan mengalami beberapa luka di bagian belakang leher, wajah, dan kepala.
Ibu Thoa juga berharap agar pihak sekolah, bersama dengan kepolisian, menyelidiki dan mengklarifikasi masalah ini sehingga siswa dapat memiliki lingkungan belajar yang aman dan sehat.
Menurut SMA Le Hoan, setelah kejadian itu terjadi, mereka berkoordinasi dengan Kepolisian Kota Chu Ty untuk mengklarifikasi masalah tersebut. Melalui penyelidikan ini, mereka menetapkan bahwa empat siswa dari sekolah tersebut ikut serta dalam penyerangan terhadap VQH dan NTT.
Menurut pihak administrasi sekolah, turnamen berlangsung normal, dengan dukungan dan pengawasan dari pihak administrasi sekolah dan orang tua. Namun, insiden tersebut terjadi setelah orang tua dan guru meninggalkan lokasi.
Sumber: https://nld.com.vn/bi-danh-sau-giai-bong-da-cua-truong-2-hoc-sinh-lop-10-nhap-vien-196250221081219161.htm






Komentar (0)