Meskipun usianya sudah lanjut, ia masih menjalankan pekerjaannya sebagai pemeriksa medis tiga hari seminggu di Rumah Sakit Kasamatsu di Kota Kainan, menurut The Japan News (Jepang).
Dokter dari berbagai generasi
Rumah Sakit Kasamatsu didirikan pada tahun 1909. Sejak menikah dengan suaminya, seorang ahli ortopedi bernama Shigeru, Ibu Kasamatsu telah bekerja di sini. Bersama-sama, pasangan ini mengelola rumah sakit dan membesarkan ketiga anak mereka.
Ada kalanya ia harus memeriksa lebih dari 120 pasien dalam satu hari. Rumah sakit itu juga memiliki ruang gawat darurat, sehingga ia sering begadang semalaman untuk melakukan operasi.
Dia ingat melakukan segalanya mulai dari memeriksa pasien, memberikan obat, menyimpan catatan, dan akuntansi.
Rahasia karier Dr. Kasamatsu sederhana. Ia selalu percaya bahwa hal terpenting adalah mendengarkan apa yang pasiennya katakan. Berkat kebaikan dan kedekatannya, ia mendapatkan kepercayaan dari pasiennya.
Putra keduanya, Tn. Satoshi, yang sekarang menjadi direktur rumah sakit, menceritakan bahwa pasien sangat percaya pada ibunya karena ia selalu tahu cara menciptakan suasana nyaman saat berbicara.

Bayam, brokoli, kubis... adalah bagian dari diet Dr. Kasamatsu.
Rahasia hidup sehat
Kehidupan Dr. Kasamatsu dipenuhi dengan kesibukan, kesulitan, dan masalah kesehatan.
Ibu Kasamatsu dirawat di rumah sakit untuk perawatan kanker, tetapi ia tidak pernah berhenti bekerja. Baginya, hal yang membuatnya tetap sehat selama 100 tahun adalah pola makannya.
Ia percaya bahwa mengonsumsi banyak sayuran adalah rahasia terbesar untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Dalam menu sehari-harinya, ia sering menggunakan sayuran seperti bayam, brokoli, kubis, dan okra.
Dia percaya bahwa sayuran tidak hanya bergizi tetapi juga membantu menurunkan gula darah, menjaga tubuh tetap seimbang dan sehat.
Di usianya yang ke-100, ia masih bisa berjalan dengan stabil tanpa tongkat. Ia tinggal sendirian di rumah sebelah rumah sakit setelah suaminya meninggal dunia pada tahun 2012 di usia 91 tahun.
Pikiran jernih
Di luar pekerjaan, Dr. Kasamatsu menjaga pikirannya tetap tajam dengan membiasakan diri memecahkan permainan angka setiap hari.
Dia menghabiskan satu hingga dua jam melatih pikirannya, menganggapnya sebagai cara yang efektif untuk mencegah demensia.
Ia juga memupuk kecintaannya pada musik . Pada usia 70 tahun, ia mulai belajar piano atas saran suaminya.
Selain itu, ia tetap menjaga kebiasaan membaca dokumen medis untuk memperbarui pengetahuan profesionalnya. Pembelajaran dan penelitian yang berkelanjutan membantunya untuk tetap teguh dalam profesinya, menjadi teladan yang baik bagi anak, cucu, dan rekan kerjanya.
Jangan pikirkan tentang pensiun
Menurut statistik Kementerian Kesehatan , Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, pada akhir tahun 2022, terdapat sekitar 340.000 dokter yang melaporkan status praktik mereka, dan di antaranya, 86 orang berusia 98 tahun ke atas. Namun, kasus Dr. Kasamatsu yang masih rutin berobat di usia 100 tahun sangatlah jarang.
Meski usianya sudah seabad, ia tetap mempertahankan optimisme dan semangatnya di bidang kedokteran. Ia menegaskan bahwa dirinya masih sehat, tidak merasa lelah, dan tidak pernah memikirkan masa pensiun.
Sumber: https://thanhnien.vn/bi-quyet-song-khoe-cua-bac-si-100-tuoi-van-kham-benh-3-ngay-moi-tuan-185250923172003834.htm






Komentar (0)