Prestasi gemilang itu tak hanya meneguhkan kedudukan petanque Vietnam di peta dunia, tetapi juga menumbuhkan motivasi dan keyakinan besar terhadap target meraih 2 medali emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-33 (SEA Games 33) yang akan berlangsung di Thailand akhir tahun ini.

Bersinar di panggung dunia
Kejuaraan Dunia Petanque 2025 berlangsung dari tanggal 9 hingga 12 Oktober 2025 di Prancis. Tim petanque putri Vietnam akan berpartisipasi dengan dua tim, yang terdiri dari pemain-pemain terbaik: Nguyen Thi Hien, Lai Thi Dung, Nguyen Thi Thi, Thach Thi Anh Lan, Kim Thi Thu Thao, Nguyen Thi Thuy Kieu, Trinh Thi Kim Thanh, dan Le Ngoc Nhu Y. Di antara 45 negara dan teritori yang berpartisipasi dalam turnamen ini, Tim 2 Vietnam menunjukkan performa gemilang dengan mengalahkan Tim 1 Vietnam di babak perempat final dengan skor 13-3, kemudian mengalahkan Belgia di babak semifinal dengan skor 13-10.
Dalam pertandingan final yang mengesankan melawan lawan tangguh Thailand - tim yang telah mendominasi kawasan ini selama bertahun-tahun, anak-anak asuh pelatih Dang Xuan Vui bermain eksplosif, menang meyakinkan 13-1 dan naik ke podium tertinggi. Ini adalah kali kedua berturut-turut petanque putri Vietnam memenangkan Medali Emas Dunia, setelah memenangkan turnamen yang juga diadakan di Prancis pada tahun 2023. Khususnya, ini juga pertama kalinya petanque Hanoi menyumbangkan atlet putri Nguyen Thi Thi dan Lai Thi Dung ke tim kejuaraan dunia di ajang ini.
Kepala Departemen Petanque Hanoi (Pusat Pelatihan dan Kompetisi Olahraga Hanoi), sekaligus pelatih kepala tim Petanque Vietnam, Dang Xuan Vui, menyampaikan bahwa para atlet bertanding dengan penuh semangat, mengikuti taktik, dan menunjukkan keberanian mereka dalam setiap lemparan. Medali emas ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim, dan menjadi motivasi besar bagi tim menuju SEA Games ke-33.
Namun, kegembiraan atas keberhasilan meraih Medali Emas Dunia untuk petanque Vietnam diiringi kekhawatiran akan berita bahwa petanque mungkin akan dihapus dari program kompetisi SEA Games ke-33 karena larangan Federasi Petanque Dunia (WPBF) terhadap negara tuan rumah, Thailand. WPBF telah menangguhkan sementara hak penyelenggaraan petanque Asosiasi Petanque Thailand karena masalah manajemen dan transparansi keuangan, dan memperingatkan bahwa jika negara-negara masih mengirimkan atlet untuk berpartisipasi, mereka dapat dilarang dari kompetisi internasional selama 2 tahun...
Doan Tuan Anh, kepala departemen petanque (Administrasi Olahraga Vietnam), mengatakan: “Hingga saat ini, kami belum menerima dokumen resmi tentang penghapusan petanque dari SEA Games ke-33. Dalam dokumen terbaru, WPBF masih setuju untuk menyelenggarakan petanque, hanya meminta agar petanque diserahkan kepada komite independen, bukan Federasi Petanque Thailand. Oleh karena itu, kami masih mempertahankan rencana latihan dan mempersiapkan pasukan untuk SEA Games ke-33.”
Bertekad mempertahankan prestasi dan meneguhkan posisi
Meskipun terjadi perubahan tak terduga di tingkat internasional, para pemain petanque Vietnam tetap menunjukkan semangat latihan yang serius, mengincar target tertinggi. Pelatih kepala tim petanque Vietnam, Dang Xuan Vui, mengatakan: “SEA Games adalah turnamen terpenting kami. Jika tidak ada dalam program, para atlet akan sangat terpengaruh dari segi psikologis dan motivasi untuk bertanding. Namun, seluruh tim tetap menjaga semangat optimis dan berusaha sebaik mungkin demi bendera dan nama negara.”
Saat ini, tim petanque Vietnam telah berkumpul untuk berlatih dari tanggal 15 Oktober hingga 15 November di Pusat Pelatihan dan Kompetisi Olahraga Hanoi, dengan 12 atlet (8 wanita, 4 pria), untuk mempersiapkan Kejuaraan Asia 2025 yang berlangsung di Malaysia pada bulan November 2025. Setelah turnamen ini, tim akan mengalihkan fokusnya ke SEA Games ke-33 dengan target memenangkan 2 medali emas sesuai target Departemen Olahraga Vietnam.
Menurut mantan Ketua Delegasi Olahraga Vietnam, Tran Duc Phan, petanque Vietnam berada dalam tahap perkembangan yang stabil, memiliki tim yang terdiri dari atlet-atlet berpengalaman dan berimbang, termasuk sekelompok atlet putri yang mampu mempertahankan gelar juara dunia. Meraih medali emas di Prancis—tempat kelahiran olahraga ini—merupakan bukti nyata daya saing Vietnam, tidak hanya di kawasan, tetapi juga di tingkat benua dan dunia.
Doan Tuan Anh, Kepala Departemen Petanque (Administrasi Olahraga Vietnam), menekankan bahwa meskipun masih banyak kontroversi seputar keputusan Federasi Petanque Dunia, sinyal terbaru menunjukkan bahwa petanque kemungkinan akan dimasukkan dalam program SEA Games ke-33. Federasi Petanque Thailand juga telah menegaskan bahwa mereka sedang berkoordinasi dengan WPBF untuk menyelesaikan masalah dan memastikan kompetisi ini berlangsung sesuai rencana. Jika semuanya disetujui, ini akan menjadi kabar baik tidak hanya bagi Thailand tetapi juga bagi seluruh kawasan, terutama Vietnam.
Mudah-mudahan, dengan persiapan yang matang serta tekad para atlet dan pelatih, tim petanque Vietnam akan terus mengharumkan nama bangsa di kancah internasional maupun regional, terutama di SEA Games ke-33 yang diselenggarakan di Thailand pada tahun 2025.
Sumber: https://hanoimoi.vn/bi-sat-viet-nam-no-luc-khang-dinh-vi-the-720179.html
Komentar (0)